Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Strategi Unifikasi Otto von Bismarck Berhasil Satukan Jerman

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Ia mengadopsi pendekatan filosofis realisme dan pragmatisme dengan tujuan utama untuk mengejar kepentingan vital negara. Bismarck berhasil mempertahankan posisi terdepan Jerman di Eropa dan menjaga perdamaian hingga pengunduran dirinya pada 1890.

Pada September 1862, Otto Von Bismarck menjadi perdana menteri dan menteri luar negeri Prusia. Pendekatan Bismarck termasuk memfasilitasi supremasi Prusia di arena internasional di setiap kesempatan. Ketika itu entitas ini dianggap yang terlemah di antara kekuatan Eropa saat itu.

Diplomasi tentang supremasi Prusi bertujuan utama unifikasi Jerman. Bismarck memegang banyak kepercayaan substantif yang berhubungan dengan paradigma realisme teoretis. Mengikuti teori realis, dia percaya bahwa kekuasaan adalah elemen terpenting dalam urusan internasional.

Dalam pidato pengukuhannya sebagai menteri-presiden Prusia, Bismarck dengan terkenal menyatakan bahwa unifikasi Jerman yang seperti dilakukan pada 1848 dan 1849 diselesaikan dengan pidato dan keputusan mayoritas. Baginya itu kesalahan besar, karena seharusnya dengan dengan pengorbanan darah dan tangan besi.

Sebagai bagian dari real politik Bismarck pada 1860-an, ia mengalahkan musuh utamanya, yang mengakibatkan tiga konflik bersenjata Prusia melawan Denmark, Austria, dan Prancis. Selama berabad-abad, Jerman adalah pemukim utama Schleswig dan Holstein, yang diperintah oleh raja Denmark.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top