Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Sistem Pemerintahan

Standar Demokrasi Dunia Alami Kemunduran di Tengah Pandemi

Foto : SAUL LOEB / AFP

KEMUNDURAN DEMOKRASI I Presiden AS, Joe Biden berbicara saat pidato penutupan KTT virtual untuk Demokrasi di Gedung Kantor Eksekutif Eisenhower, dekat Gedung Putih, Washington, DC, beberapa waktu lalu. Kemunduran demokrasi pada tahun 2021 terjadi seiring dengan meningkatnya dukungan untuk otoritarianisme.

A   A   A   Pengaturan Font

EIU mengatakan indeks demokrasi Inggris juga turun di peringkat, menyusul kontroversi atas pendanaan partai dan serangkaian skandal, tetapi Inggris tetap merupakan "demokrasi penuh". Sementara Spanyol diturunkan statusnya menjadi "demokrasi yang cacat", yang mencerminkan penurunan skor untuk independensi peradilan.

"Pandemi telah membawa kemunduran kebebasan warga, baik di negara-negara demokrasi maupun di negara-negara yang dikuasai rezim otoriter," kata studi itu.

Pandemi juga telah menyebabkan polarisasi dan perpecahan di kalangan masyarakat. Selanjutnya disebutkan, hanya 6,4 persen penduduk dunia yang sekarang hidup dalam suasana "demokrasi penuh". Hanya 45,7 persen populasi dunia pada tahun 2021 hidup dalam suasana demokratis, penurunan dari indeks tahun 2020 dengan 49,4 persen.

Peringkat teratas dalam indeks demokrasi versi EIU tetap diduduki oleh Norwegia, diikuti oleh Selandia Baru, Swedia, Finlandia, Islandia, dan Denmark. Seperti tahun sebelumnya, Jerman berada di peringkat ke-15. Hanya 21 negara yang dinilai masuk kategori "demokrasi penuh". Indonesia berada di peringkat ke-52, masih lebih baik daripada Filipina (54) dan Singapura (66).

Lebih dari sepertiga penduduk dunia hidup di bawah pemerintahan otoriter, sebagian besar berada di Tiongkok.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top