![St. Petersburg, Jendela Russia ke Eropa Barat](https://koran-jakarta.com/images/article/st-petersburg-jendela-russia-ke-eropa-barat-240807220037.jpg)
St. Petersburg, Jendela Russia ke Eropa Barat
![St. Petersburg, Jendela Russia ke Eropa Barat](https://koran-jakarta.com/images/article/st-petersburg-jendela-russia-ke-eropa-barat-240807220037.jpg)
Sungai Moika.
Namun, satu-satunya pelabuhan Russia saat itu berada di kutub utara, di wilayah yang membeku hampir sepanjang tahun. Untuk mencapai ambisinya memiliki pelabuhan, ia pertama-tama membutuhkan wilayah yang memiliki air hangat.
Peter awalnya bermaksud membangun armada di Taganrog di Laut Hitam. Namun akses ke Mediterania saat itu dikendalikan oleh Kekaisaran Ottoman yang menjadi pesaing Russia di selatan. Pada tahun 1700, tsar membentuk aliansi dengan Denmark dan Polandia dan menyerang Swedia, yang memicu Perang Utara Besar.
Meskipun koalisi mengalami beberapa kekalahan berturut-turut, Peter melawan balik. Ia merebut benteng Swedia Nyenskans di Neva pada bulan Mei 1703 untuk "membuka jendela" Russia ke Eropa. Namun karena Swedia masih menguasai tepi utara Neva, prioritas Peter adalah melindungi pemukiman dengan membangun benteng bintang di Pulau Hare, Benteng Peter dan Paul.
Ribuan petani dan tawanan perang direkrut untuk tugas tersebut, yang memakan waktu lima bulan untuk diselesaikan di bawah pengawasan penasihat Peter, Alexander Menshikov, yang kemudian diangkat menjadi gubernur jenderal.
Kematian banyak buruh dari petani dan tawanan di kondisi rawa menginspirasi julukan suram St. Petersburg yaitu "kota yang dibangun di atas tulang". Kota ini tidak aman sampai tahun 1709 ketika Peter mengalahkan raja Swedia, Charles XII, dalam Pertempuran Poltava di Ukraina.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya