Sri Lanka Minta Warganya di Luar Negeri Kirim Uang Tunai
Antre BBM | Puluhan pengendara sepeda motor antre di sebuah SPBU di Colombo, Sri Lanka, pada Selasa (12/4). Kelangkaan BBM ini terjadi akibat krisis ekonomi akut dimana Sri Lanka sudah tak memiliki devisa untuk mengimpor kebutuhan pokok.
COLOMBO - Pemerintah Sri Lanka pada Rabu (13/4) mendesak warganya di luar negeri untuk mengirim uang untuk membantu membayar makanan dan bahan bakar yang sangat dibutuhkan. Desakan itu diutarakan Sri Lanka selang sehari setelah mengumumkan penangguhan pembayaran utang senilai 51 miliar dollar AS.
"Kami membutuhkan bantuan warga Sri Lanka di luar negeri untuk mendukung negara pada saat yang genting ini dengan menyumbangkan devisa yang sangat dibutuhkan," ucap Gubernur Bank Sentral Sri Lanka, Nandalal Weerasinghe, saraya memastikan bahwa semua aliran uang akan digunakan hanya untuk impor kebutuhan pokok, termasuk makanan, bahan bakar dan obat-obatan.
Seruan Weerasinghe sejauh ini disambut dengan skeptisisme dari orang-orang Sri Lanka di luar negeri, karena mereka tidak mempercayai pemerintahan saat ini apalagi adanya rekam jejak korupsi oleh pejabat dan penguasa di masa lalu.
Krisis ekonomi di Sri Lanka merupakan yang terburuk yang pernah dialami sejak kemerdekaan negara itu pada 1948. Krisis ekonomi ini menyebabkan kekurangan barang-barang penting yang parah dan serta pemadaman listrik nasional secara bergilir. Semua itu memicu terjadinya kemarahan publik dan aksi protes antipemerintah yang meluas. SB/AFP/I-1
Redaktur : Ilham Sudrajat
Komentar
()Muat lainnya