Spanyol Bersiap Hadapi Kekeringan dan Gelombang Panas
Pemandangan Waduk Cijara di Extremadura, Spanyol, yang mengering baru-baru ini.
BARCELONA - Kekeringan bersejarah yang melanda Spanyol selama tiga tahun terakhir akan berlanjut setidaknya selama enam bulan ke depan, demikian disampaikan Badan Meteorologi Negara Spanyol atau Agencia Estatal de Meteorologia (Aemet) pada pekan lalu.
Setelah musim dingin 2023-2024, yang mencatatkan rekor suhu tertinggi di Spanyol, curah hujan belakangan ini belum cukup untuk meredakan kekeringan di seluruh negara itu, terutama di wilayah timur dan selatan.
"Agar kekeringan dapat berakhir, kami memerlukan intensitas hujan yang tinggi, terutama di Catalonia dan wilayah Mediterania lainnya, dan hal itu kecil kemungkinannya akan terjadi," kata Ruben del Campo, juru bicara Aemet, kepada Xinhua.
Seperti dikutip dari Antara, Kementerian Transisi Ekologi Spanyol mengatakan, rata-rata ketinggian air di sejumlah waduk untuk konsumsi manusia dan pertanian berada di angka 46 persen. Meski begitu, ketinggian air waduk di Catalonia, Spanyol timur laut, hanya menyentuh angka 15 persen dan di cekungan Segura di Andalusia, Spanyol tenggara, hanya 20 persen.
Curah hujan yang rendah dipadukan dengan suhu yang lebih tinggi memperpanjang kekeringan di banyak daerah, sehingga menimbulkan "dampak jangka panjang terhadap ekosistem, terhadap pertanian, dan pada akhirnya terhadap ekonomi negara", kata del Campo.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya