Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

SpaceX Menangkan Kontrak NASA untuk Misi ke Bulan Jupiter

Foto : NASA TV

SpaceX Crew Dragon mendekati pelabuhan dok stasiun luar angkasa dengan modul laboratorium Kibo di latar depan.

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON DC - Perusahaan milik Elon Musk, SpaceX, memenangkan kontrak senilai 178 juta dollar AS untuk misi pertama Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) yang berfokus pada bulan es Jupiter, Europa. NASA, Jumat (23/7), mengatakan ingin melihat apakah lokasi di ruang angkasa tersebut cocok untuk kehidupan.

Misi Europa Clipper akan diluncurkan pada Oktober 2024 dengan roket Falcon Heavy milik perusahaan Musk, Space Exploration Technologies Corp, dari Kennedy Space Center NASA di Florida, kata NASA dalam sebuah pernyataan, sebagaimana dikutip dari VoA, Sabtu (24/7).

Kontrak tersebut menandai mosi percaya terbaru NASA di Hawthorne, perusahaan yang berbasis di California, yang telah membawa beberapa muatan kargo dan astronaut ke Stasiun Luar Angkasa Internasional untuk NASA dalam beberapa tahun terakhir.

Pada April, SpaceX dianugerahi kontrak 2,9 miliar dollar AS untuk membangun pesawat ruang angkasa pendarat Bulan untuk program Artemis yang direncanakan yang akan membawa astronaut NASA kembali ke Bulan untuk pertama kalinya sejak 1972.

Namun kontrak itu ditangguhkan setelah dua perusahaan antariksa saingannya, Blue Origin milik Jeff Bezos dan kontraktor pertahanan Dynetics Inc, memprotes pemilihan SpaceX.

Penjelajahan itu akan melakukan survei terperinci terhadap satelit Jovian yang tertutup es, yang sedikit lebih kecil dari bulan Bumi dan merupakan kandidat utama dalam pencarian kehidupan di tempat lain di tata surya.

Di antara tujuan misi Clipper adalah untuk menghasilkan gambar resolusi tinggi dari permukaan Europa, menentukan komposisinya, mencari tanda-tanda aktivitas geologis, mengukur ketebalan cangkang esnya dan menentukan kedalaman dan salinitas lautannya, kata NASA. VoA/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Ilham Sudrajat

Komentar

Komentar
()

Top