![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Skyline, Musisi Muda Jakarta Lepas Single Galau Bertajuk If Only...
Foto: IstimewaJAKARTA - Musisi muda asal Jakarta, Skyline melepas single bertajuk "If Only..." yang mengangkat team cinta, penyesalan, dan kesempatan kedua. Lagu ini terinspirasi oleh kehangatan dan nostalgia musik tahun 70-an.
“Lagu ini berasal dari tempat yang sangat pribadi,” ungkap Gerald, nama di balik Skyline melalui keterangan tertulisnya, dikutip Kamis (13/2).
“Kita semua memiliki momen di mana kita berharap bisa kembali dan bertahan sedikit lebih lama. 'if only...' adalah cara saya merenungkan perasaan itu dan membagikannya dengan orang lain,” tambahnya.
Dengan lirik yang lembut namun menyentuh hati dan aransemen yang sederhana, "if only..." berbicara kepada siapa saja yang pernah bertanya-tanya tentang "bagaimana jika" dalam cinta. Lirik seperti "Wish that I could just turn back the time, back when I was yours and you are mine," menangkap kerinduan dan rasa sakit dari cinta yang telah hilang.
Pada tahun 2025, Skyline cenderung memadukan jiwa musik tahun 70-an dengan cerita emosional modern. Melalui Skyline, Gerald menghadirkan kembali melodi yang menyentuh hati dan emosi autentik dari era keemasan sambil menjaga pesan yang relevan untuk masa kini. "if only..." adalah contoh cemerlang dari gaya dan gairah unik Skyline.
"if only..." dimulai pada suatu malam yang tenang saat Gerald Timotheus merenung. Saat mengingat kembali kenangan dan jurnal lama, ia mendapati dirinya memikirkan tentang kesempatan yang hilang dan kata-kata yang tak terucapkan dalam hubungan masa lalu. Sejak saat itu, lagu itu terbentuk.
"Emosinya begitu mentah dan nyata, hampir seperti terukir dengan sendirinya," jelas Gerald.
"Ini tentang keinginan untuk kembali dan memperbaiki keadaan, tetapi tahu Anda tidak bisa. Yang bisa Anda lakukan hanyalah belajar dan terus maju," lanjutnya.
Aransemen lagunya sengaja dibuat sederhana namun megah, dengan membiarkan liriknya menjadi pusat perhatian. Setiap baris terasa seperti halaman dari buku harian, menciptakan hubungan yang intim dan jujur dengan pendengar.
"Saya ingin ini terasa seperti percakapan. Tidak hanya dengan seseorang yang telah meninggal, tetapi juga dengan diri Anda sendiri. Ini tentang mengajukan pertanyaan-pertanyaan sulit: Bagaimana jika saya bertahan? Bagaimana jika saya berusaha lebih keras? Bagaimana jika kita punya lebih banyak waktu?" kata Gerald.
"Emosinya begitu mentah dan nyata, hampir seperti terukir dengan sendirinya. Ini tentang keinginan untuk kembali dan memperbaiki keadaan, tetapi tahu Anda tidak bisa. Yang bisa Anda lakukan hanyalah belajar dan terus maju." "if only..." dimulai pada suatu malam yang tenang saat Gerald Timotheus merenung. Saat mengingat kembali kenangan dan jurnal lama, ia mendapati dirinya memikirkan tentang kesempatan yang hilang dan kata-kata yang tak terucapkan dalam hubungan masa lalu. Sejak saat itu, lagu itu terbentuk," tambahnya.
“if only...” saat ini sudah dapat didengarkan di seluruh digital streaming platform. Skyline berharap melalui lagu ini pendengarnya dapat merasakan kembali momen-momen yang pernah dimiliki sebelum menjadi kenangan.
Redaktur: Rivaldi Dani Rahmadi
Penulis: Rivaldi Dani Rahmadi
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Masih Jadi Misteri Besar, Kementerian Kebudayaan Dorong Riset Situs Gunung Padang di Cianjur
- 2 Cap Go Meh representasi nilai kebudayaan yang beragam di Bengkayang
- 3 Program KPBU dan Investasi Terus Berjalan Bangun Kota Nusantara
- 4 Kemenperin Minta Aparat Beri Kepastian Hukum Investasi di Indonesia
- 5 Inflasi Rendah Belum Tentu Hasilkan Pertumbuhan Berkualitas
Berita Terkini
-
CIMB Niaga dan Cathay Pacific Wadahi Nasabah Traveling ke Berbagai Destinasi Pilihan
-
Proyek Infrastruktur Diarahkan Tekan Inefisiensi Investasi
-
Daerah Harus Putar Otak, Pemda Perlu Kreatif Gali Potensi Pendapatan di Tengah Efisiensi Anggaran
-
Kemitraan Strategis, Swasta dan Pemerintah Berpadu untuk Keberhasilan Program MBG
-
Perkuat SDM Industri, Kemenperin Kirim Mahasiswa Magang ke Jepang