Siswa Tunarungu dan Tunagrahita di Gorontalo Ikut Remaja Cakap Digital
Kepala Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo Rifli Katili menyerahkan buku panduan Recak Digital kepada Kepala SLB Kota Gorontalo Yulidar Adam, pada Kamis (31/10).
Foto: antaraSiswa tunarungu dan tunagrahita di Gorontalo mengikuti remaja cakap (Recak) digital yang merupakan edisi kelima tahun 2024, berlangsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Kota Gorontalo.
Kepala Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik Provinsi Gorontalo Rifli Katili di Gorontalo, Kamis mengatakan Recak digital kali ini diikuti oleh 50 siswa SMP Luar Biasa dan SMA Luar Biasa, yaitu tunarungu dan tunagrahita.
"Melalui kegiatan ini kami bersilaturahmi, berbagi informasi, saling memberikan motivasi, menguatkan, dan menginspirasi anak-anak hebat di SLB Kota Gorontalo," kata Rifli.
Perkembangan teknologi informasi saat ini memudahkan anak-anak untuk berprestasi dan mendapatkan kesempatan, pengetahuan, serta pengalaman yang sama dengan anak-anak lain.
Berbeda dengan pelaksanaan di sekolah lainnya, Recak Digital di SLB Kota Gorontalo melibatkan guru penerjemah bahasa isyarat dan pendamping lainnya.
Meski pesertanya adalah siswa dengan kebutuhan khusus, pelaksanaan Recak Digital berjalan lancar dan seru.
Para siswa aktif mengikuti materi sosialisasi dan berdiskusi dengan pe-materi.
Kepala SLB Kota Gorontalo Yulidar Adam mengatakan sistem pembelajaran di sekolah yang dipimpinnya lebih mengutamakan keterampilan siswa.
Para siswa dilatih dengan program kewirausahaan seperti menjahit dan membatik.
"Pembelajarannya 75 persen keterampilan dan 25 persen akademik. Kami bersyukur dengan kehadiran Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo. Harapannya dengan Recak Digital ini kami bisa memaksimalkan pemanfaatan media sosial untuk memasarkan produk-produk yang dihasilkan siswa," kata Yulidar.
Recak Digital adalah program Dinas Kominfotik Provinsi Gorontalo yang bertujuan untuk menyosialisasikan penggunaan internet dan media sosial yang baik, benar, dan bertanggung jawab di kalangan pelajar.
Materi Recak Digital meliputi empat literasi digital, yaitu kemampuan, budaya, etika, dan keamanan.
Para siswa juga mendapat materi sosialisasi tentang pencegahan terorisme oleh pihak Detasemen Khusus (Densus) 88.
- Baca Juga: Pemerintah Harus Antisipasi Paham Khilafah saat Pilkada
- Baca Juga: Bencana tanah longsor Purworejo
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- 4 Cara Mencapai Swasembada Air di Era Prabowo: Tak Harus dengan Bendungan
- FBI Menangkap Pria yang Merencanakan Serangan Bom di Bursa Efek New York
- Rose BLACKPINK dan Bruno Mars Tampil Perdana di Mama Awards, Bawakan Lagu Viral 'APT.'
- Kembali Gelar GATF, Garuda Indonesia Siapkan 500 Ribu Kursi dengan Harga Terjangkau
- Pertamina Patra Niaga Lakukan Uji Tera di SPBU Lampung