Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Pilpres 2023

Sistem Politik RI Telah Akomodasi Perempuan

Foto : antaranews

Wakil Presiden Ma’ruf Amin

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan peluang perempuan dalam pemilihan presiden dan wakil presiden sudah diakomodasi dalam sistem perpolitikan nasional.

Hal itu disampaikan Wapres menjawab pertanyaan tentang peluang keterwakilan perempuan dalam Pilpres 2024 mendatang. "Saya kira nggak ada masalah dalam sistem perpolitikan kita," kata Wapres di Jawa Timur, kemarin.

Wapres mengatakan Indonesia sudah pernah memiliki presiden serta wakil presiden perempuan. Jika nanti ada tokoh perempuan yang akan maju dalam Pilpres 2024, menurutnya, hal itu bergantung pada partai atau gabungan partai yang akan mengusung.

"Kan kita sudah pernah punya wapres perempuan, bahkan presiden perempuan. Saya kira tinggal, tentu ada partai atau gabungan partai yang mengusulkan untuk menjadi calon (presiden dan atau) wakil presiden, dan juga ada calon yang bersedia," kata dia.

Untuk diketahui, Indonesia akan menyelenggarakan pemilihan presiden dan wakil presiden pada tahun 2024 mendatang. Sejauh ini ada beberapa tokoh perempuan nasional yang namanya disebut-sebut berpeluang maju sebagai bakal calon wakil presiden dalam ajang lima tahunan itu.

Paling Toleran

Dalam kesempatan itu, Wapres Ma'ruf Amin juga menyatakan Indonesia patut bersyukur karena saat ini dikenal sebagai negara paling toleran di dunia, berkat ajaran Wali Songo pada masa lalu.

"Alhamdulillah karena itu kita bersyukur, berkat tuntunan wali itu Indonesia, kita orang Indonesia paling dikenal oleh dunia sebagai bangsa yang paling toleran di dunia," kata dia saat menghadiri Haul Ke-514 Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur, Kamis (10/8) malam. Sunan Bonang adalah satu di antara sembilan Wali Songo.

Dia mengatakan saat ini banyak negara berusaha membangun kehidupan yang toleran di antara umat manusia sehingga mereka belajar dari Indonesia.

Dia mencontohkan beberapa waktu yang lalu ada utusan dari kelompok cendekiawan Muslim di Timur Tengah datang ke Indonesia untuk belajar toleransi di Indonesia. "Jadi kita dijadikan rujukan, mereka datang ke sini ingin belajar dan bahkan dia mengatakan sekarang ini bukan saatnya bahasa Arab diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, tapi mestinya bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Arab," ujar dia.

Menurut dia, hal itu disebabkan banyak nilai luhur dan toleran yang diajarkan dan dipraktikkan di Indonesia sehingga Indonesia menjadi negara yang paling toleran di dunia.


Redaktur : Sriyono
Penulis : Antara

Komentar

Komentar
()

Top