Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sikap Tiongkok terhadap Konflik Rusia-Ukraina, Wang Yi: Kami Menghormati Kedaulatan Ukraina dan Kekhawatiran Keamanan Rusia

Foto : reuters

Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi

A   A   A   Pengaturan Font

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Tiongkok Wang Yi mengatakan kepada para pejabat senior negara-negara Eropa pada Jumat (25/2) bahwa Tiongkok menghormati kedaulatan setiap negara termasuk Ukraina. Tetapi kekhawatiran Rusia atas ekspansi NATO ke Timur mesti disikapi dengan tepat.

Setelah berminggu-minggu para pemimpin negara Eropa memberikan peringatan, Presiden Rusia Vladimir Putin akhirnya melakukan invansi dari utara, timur, dan selatan Ukraina pada Kamis (24/2). Tindakan tersebut menjadi serangan terbesar terhadap sebuah negara Eropa sejak Perang Dunia Kedua.

Channel News Asia, Sabtu (26) menulis, beberapa minggu sebelum invasi, Tiongkok dan Rusia mengumumkan sebuah hubungan yang strategis, dan sejauh ini Beijing tetap pada sikapnya untuk tidak mengutuk tindakan Moskow tersebut.

Wang mengatakan situasi saat ini di Ukraina bukanlah yang diharapkan Beijing. Negaranya akan menyambut dialog langsung antara Rusia dan Ukraina sesegera mungkin.

"Tiongkok secara tegas menganjurkan agar menghargai dan menjaga kedaulatan dan integritas teritorial semua negara," kata Wang, berdasarkan pernyataan Kementerian Luar Negeri Tiongkok. "Hal ini juga sama diberlakukan untuk isu Ukraina."

Wang melakukan sambungan telepon secara terpisah dengan Menlu Inggris Liz Truss, Kepala Urusan Luar Negeri Uni Eropa Josep Borell, dan Penasihat Presiden Prancis.

"Terkait ekspansi NATO ke Timur, tuntutan keamanan Rusia mesti disikapi dengan serius dan tepat," kata Wang, menurut keterangan Kemenlu Tiongkok.

Dewan Keamanan PBB pada Jumat (25/2) diharapkan memberikan suara terkait resolusi yang mengutuk invasi Moskow.

Rusia diperkirakan akan memveto resolusi tersebut. Wang mengatakan Tiongkok secara historis menentang resolusi DK PBB yang memberlakukan sanksi atau menggunakan kekuatan militer. Dia mengatakan, DK PBB seharusnya meredakan ketegangan yang terjadi, bukan justru "mengompori".

Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Kamis lalu mengatakan, negara manapun yang mendukung serangan Rusia ke Ukraina akan "menjadi noda ", dan Washington mengatakan perusahaan-perusahaan Tiongkok akan menghadapi konsekuensinya jika mereka membantu Moskow menghindari sanksi yang dijatuhkan oleh negara-negara Barat.


Redaktur : Lili Lestari
Penulis : Lili Lestari

Komentar

Komentar
()

Top