Setidaknya 176 Orang Tewas saat Pesawat Ini Jatuh di Bandara Korea Selatan
Petugas pemadam kebakaran dan anggota tim penyelamat bekerja di dekat reruntuhan pesawat penumpang di Bandara Internasional Muan di Muan.
Foto: IstimewaMUAN - Setidaknya 176 orang tewas ketika sebuah pesawat penumpang terbakar setelah tergelincir dari landasan pacu dan jatuh di sebuah bandara di kota Muan, Korea Selatan, Minggu (29/12).
Dari Al Jazeera, kecelakaan itu terjadi pada hari Minggu pukul 9.03 pagi waktu setempat (00:03 GMT) saat penerbangan Jeju Air, yang membawa 175 penumpang dan enam awak dari ibu kota Thailand, Bangkok, mendarat di Bandara Internasional Muan yang terletak sekitar 289 km (179 mil) barat daya ibu kota Seoul.
Badan Pemadam Kebakaran Nasional mengonfirmasi bahwa 176 orang, 83 wanita, 82 pria, dan 11 orang lainnya yang jenis kelaminnya tidak dapat diidentifikasi, telah tewas, dan dua orang telah diselamatkan, keduanya adalah awak pesawat. "Api yang membakar pesawat telah padam," kata badan tersebut.
Mengutip pejabat badan pemadam kebakaran, kantor berita Korea Selatan Yonhap mengatakan bahwa harapan memudar bagi para korban selamat.
"Sepertinya telah terjadi semacam kerusakan pada roda pendaratan dan gambar yang telah beredar di media di sini memang memperlihatkan pesawat mendarat dengan posisi terbalik, meluncur di sepanjang landasan, lalu diikuti oleh ledakan besar," kata Rob McBride dari Al Jazeera, yang melaporkan dari Seoul.
“Keterangan saksi mata menyebutkan adanya serangkaian ledakan dan tentu saja gambar yang kami lihat menunjukkan kebakaran yang dahsyat,” katanya.
Pesawat jet Boeing 737-800 itu berusia 15 tahun, dilaporkan membawa dua penumpang berkebangsaan Thailand dan sisanya diyakini warga Korea Selatan.
Perdana Menteri Thailand, Paetongtarn Shinawatra telah menyampaikan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban kecelakaan.
Kementerian Luar Negeri Thailand telah diperintahkan untuk menyelidiki apakah ada penumpang Thailand di pesawat tersebut dan untuk memberikan "bantuan segera", kata perdana menteri dalam sebuah posting di media sosial.
Satu foto yang dibagikan oleh media lokal menunjukkan kepulan asap hitam tebal keluar dari pesawat. Foto lain menunjukkan bagian ekor pesawat dilalap api di sisi landasan pacu, dengan petugas pemadam kebakaran dan kendaraan darurat di dekatnya.
Kantor berita Yonhap melaporkan bahwa kecelakaan itu diyakini disebabkan oleh "kontak dengan burung, yang mengakibatkan tidak berfungsinya roda pendaratan" saat pesawat berusaha mendarat di bandara.
Kantor berita News1 melaporkan bahwa seorang penumpang mengirim pesan singkat kepada seorang kerabat yang mengatakan bahwa ada burung yang tersangkut di sayap pesawat. Pesan terakhir orang tersebut adalah, "Haruskah saya mengucapkan kata-kata terakhir saya?"
Seorang pejabat dari departemen penerbangan Kementerian Transportasi Korea Selatan mengatakan tabrakan burung merupakan salah satu dari beberapa teori penyebab kecelakaan yang belum diverifikasi dan bahwa penyelidikan masih berlangsung.
Sementara itu, Penjabat Presiden Korea Selatan, Choi Sang-mok, memerintahkan “upaya habis-habisan untuk operasi penyelamatan” di bandara Muan.
“Semua instansi terkait…harus mengerahkan semua sumber daya yang ada untuk menyelamatkan personel,” katanya kepada para pejabat dalam sebuah pernyataan.
Jeju Air, salah satu maskapai penerbangan berbiaya rendah terbesar di Korea Selatan, yang didirikan pada tahun 2005, mengeluarkan permintaan maaf atas kecelakaan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya akan "melakukan segala daya yang kami miliki sebagai tanggapan atas kecelakaan ini".
Kecelakaan itu merupakan kecelakaan fatal pertama bagi Jeju Air, meskipun pada bulan Agustus 2007, sebuah Bombardier Q400 yang dioperasikan oleh maskapai tersebut dan membawa 74 penumpang keluar dari landasan pacu karena angin kencang di bandara selatan Busan-Gimhae, yang mengakibatkan belasan orang terluka.
Para ahli mengatakan bahwa industri penerbangan Korea Selatan memiliki rekam jejak yang solid dalam hal keselamatan.
Redaktur: Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Catat! Ini Daftar Lengkap Harga BBM Pertamina yang Resmi Naik per 1 Januari 2025
- 2 Usut Tuntas, Kejati DKI Berhasil Selamatkan Uang Negara Rp317 Miliar pada 2024
- 3 Kalah di Beberapa Daerah pada Pilkada 2024, Golkar Akan Evaluasi Kinerja Partai
- 4 Antisipasi Penyimpangan, Kemenag dan KPAI Perkuat Kerja Sama Pencegahan Kekerasan Seksual
- 5 Seekor gajah di Taman Nasional Tesso Nilo Riau mati
Berita Terkini
- India Pantau Rencana Tiongkok Bangun Bendungan Raksasa di Tibet
- Jadwal Proliga 2025: Enam Tim Adu Kemampuan di Hari Kedua
- DPR Minta Skema Pembiayaan Haji 2025 Harus Lebih Ringan Bagi Jamaah
- Putusan MK Kurangi Dominasi Oligarki Politik
- Ini Rekomendasi Libur Akhir Pekan di Jakarta, dari Parade Robot hingga Karaoke Seru Bareng Artis