![Setelah Soeharto Bertakhta di Astana Giribangun](https://koran-jakarta.com/images/article/phpio6s5a_resized.jpg)
Setelah Soeharto "Bertakhta" di Astana Giribangun
![Setelah Soeharto Bertakhta di Astana Giribangun](https://koran-jakarta.com/images/article/phpio6s5a_resized.jpg)
Sayangnya, kemegahan yang dibangunnya selama bertahun-tahun ternyata tidak cukup kuat menahan terjangan badai krisis tahun 1997-1998. Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS terjun bebas, harga sembako meroket, dan pengangguran meningkat.
Akhirnya, Soeharto memang mundur pada 1998. Sepuluh tahun kemudian, dia pergi untuk selamanya. Namun, sejuta kenangan tentangnya tetap tersimpan seperti ketika bertelekan tongkat kayu berbincang dengan para petani (hal 223), memegang padi saat panen raya, dan ketika meresmikan peluncuran pesawat terbang N250. Dia pergi dengan meninggalkan banyak pelajaran baik untuk diteladani maupun dihindari.
Diressensi Dedi Setiawan, Mahasiswa Magister Teknik Industri Telkom University, Bandung
Komentar
()Muat lainnya