Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Setelah Mars, Mana Lagi?

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Yang kesemuanya dibongkar habis untuk diterjemahkan menjadi pengetahuan bersama. Misalnya apakah benar di Mars dulunya pernah ada kehidupan? Bentuk kehidupan seperti apa? Atau kenapa dijuluki planet merah-rasnaya tak perlu satu pendekatan saja.

Saua sudah tepersona sampai menganga-nganga. Kadang dalam arti sebenarnya. Ketika bisa ke New York dan menaiki gedung tertinggi untuk melihat hujan di bawaqh pandangan mata, rasanya tak pernah habis pikir.

Bagaimana dulunya perancang gedung ini menyatukan semua kebutuhan listrik, air, sampah, orang-orang dalam, segala cuaca. Atau terheran-heran tanpa tahu kapan berakhir ketika melihat, menyentuh dan berjalan di halaman candi megah Borobudur. Dan itu saya alami beberapa kali, setiap kali ke sana. Untuk keperluan apapun, termasuk sekadar pengagum.

Juga kini diingatkan lagi akan kecanggihan, kesungguhan, kejlimetan yang tiada tara atas planet Mars. Betapa sesungguhnya manusia itu ketika mampu bekerja sama ddemi tujuan bersama, bisa luar biasa. Bisa melakukan hal-hal yang luar biasa. Bisa menghitung tepat jarak Bumi dengan semesta, misalnya, dan melakoninya.

Demikian juga sebaliknya. Bahkan untuk membuat satu kesebelasan sepak bola saja tak bisa berprestasi kalau ingin menang sendiri, rakus di atas yang lain. Juga kalau misalnya dengan organisasi sepak bola.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top