![](https://koran-jakarta.com/img/site-logo-white.png)
Setda Tulungagung Imbau Warga Aktif Lakukan Gerakan PSN di Masyarakat
Foto: AntaraTulungagung - Jajaran Kesekretariatan Daerah Kabupaten Tulungagung, Jawa Timur mengeluarkan imbauan, atau lebih tepatnya instruksi, kepada seluruh masyarakat untuk gencar melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) guna mengurangi penyebaran penyakit demam berdarah di wilayah tersebut.
Kabid Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit (P2P), Dinas Kesehatan Tulungagung, Desi Lusiana Wardani, Selasa, (18/2) mengungkapkan bahwa pada Januari 2025, terdapat 144 kasus DBD, dengan tiga di antaranya berujung pada kematian.
Jumlah ini menunjukkan lonjakan yang cukup signifikan dibandingkan dengan Januari 2024, yang hanya tercatat 56 kasus dengan dua korban meninggal.
"Lonjakan kasus masih terjadi di awal tahun 2025 ini, meskipun di bulan Februari ini, kasus mulai menunjukkan penurunan. Hingga minggu kedua Februari, kami mencatat 22 kasus, meskipun angka ini masih relatif tinggi," katanya.
Desi mengingatkan bahwa puncak kasus DBD di Tulungagung diperkirakan akan terjadi pada bulan April dan Oktober, seperti tahun 2024 lalu.
Cuaca yang masih mendukung hujan diyakini akan mempengaruhi pola penyebaran DBD, sehingga lonjakan kasus serupa bisa terjadi.
Namun, meskipun tidak terjadi kejadian luar biasa (KLB) pada tahun 2024, fenomena outbreak yang diperkirakan terjadi pada 2024 justru tidak terjadi.
"Outbreak di Tulungagung terakhir kali tercatat pada 2019. Seharusnya fenomena serupa terjadi pada 2024, tapi ternyata tidak ada KLB," tambahnya.
Kasus DBD yang mayoritas menyerang anak-anak, termasuk tiga kasus kematian pada Januari 2025, semakin memprihatinkan.
Dua anak meninggal di Kecamatan Pakel, dan satu di Kecamatan Sumbergempol. Dalam upaya mengurangi angka kasus DBD, Dinkes Tulungagung menggencarkan PSN di seluruh wilayah.
Setda Tulungagung juga telah menginstruksikan agar setiap masyarakat rutin melakukan PSN di lingkungan sekitar.
"Tidak ada cara yang lebih efektif selain PSN untuk menanggulangi DBD. Fogging tanpa dibarengi PSN tidak akan efektif. Kami terus mengingatkan seluruh lapisan masyarakat, mulai dari puskesmas, desa, hingga kecamatan untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan PSN," pungkas Desi.
Berita Trending
- 1 Kemenag: Kuota 1.838 Jemaah Haji Khusus Belum Terisi
- 2 Kabupaten Meranti mulai laksanakan Program Makan Bergizi Gratis
- 3 Pram-Rano Akan Disambut dengan Nuansa Betawi oleh Pemprov DKI
- 4 Klasemen Liga 1 Setelah Laga-laga Terakhir Putaran ke-23
- 5 Dirut BPJS: Syarat Kepesertaan JKN Bukan untuk Mempersulit Jemaah Haji