Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

"Serangan Fajar"

Foto : ISTIMEWA

Pilihlah caleg yang memiliki program jangka panjang dan punya komitmen untuk memperbaiki daerah pemilihannya.

A   A   A   Pengaturan Font

Sistem pemilihan caleg seperti itu mengakibatkan persaingan mereka bersifat personalitik. Masing-masing caleg berupaya untuk meningkatkan popularitas dan elektabilitas sehingga kampanyenya menjadi personal. Pada umumnya, dalih para kandidat menebar uang lewat "serangan fajar" itu ialah untuk mengganti ongkos masyarakat yang mendatangi Tempat Pemungutan Suara (TPS) di hari pencoblosan. Praktik politik uang selama ini dilakukan oleh para caleg dari hampir semua partai politik.

Apalagi, jika para caleg itu harus bersaing ketat dengan kandidat dari sesama partai. Politik uang itu terjadi bukan karena masyarakat kita tidak cerdas. Hal itu marak terjadi di setiap pemilu karena sikap para caleg dan parpol yang pragmatis. Kalau kemudian tidak ada parpol dan caleg yang membagikan uang, masyarakat pun tidak akan menuntut.

Seharusnya, para caleg dan semua partai politik memberikan pendidikan politik yang baik kepada masyarakat bukan malah melakukan hal yang sebaliknya. Apalagi politik uang itu dilarang dalam Undang-Undang Pemilu Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu. Pasal 515 menyebutkan, setiap orang yang dengan sengaja pada saat pemungutan suara menjanjikan atau memberikan uang atau materi lainnya kepada pemilih supaya tidak menggunakan hak pilihnya atau memilih peserta pemilu tertentu atau menggunakan hak pilihnya dengan cara tertentu sehingga surat suaranya tidak sah, dipidana dengan pidana penjara paling lama tiga tahun dan denda paling banyak 36 juta rupiah.

Kita perlu mewanti-wanti masyarakat agar tidak tergoda dengan politik uang serangan fajar. Pilihlah caleg yang jujur, yang jelas rekam jejaknya saat pemungutan suara 17 April mendatang. Pilihlah caleg yang memiliki program jangka panjang dan punya komitmen untuk memperbaiki daerah pemilihannya.Kita yakin bahwa masyarakat saat ini sudah mulai cerdas dalam menghadapi pesta demokrasi.

Masyarakat pemilih, khususnya generasi milenial, tidak serta merta mau menerima uang dari para caleg. Uang memang penting, tapi masyarakat jangan mau diperbudak oleh uang sampai membutakan mata kita memilih wakil rakyat yang hanya mau dipilih, tapi tidak mau memperhatikan dapil setelah terpilih.

Komentar

Komentar
()

Top