Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
PREDIKSI RUPIAH

Sentimen Eksternal Dominan

Foto : ISTIMEWA
A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Pergerakan rupiah, hari ini (13/9), diperkirakan terbatas karena pelaku pasar menanti data inflasi Amerika Serikat (AS) yang akan dirilis, Selasa (13/9). Data tersebut dinilai penting lantaran akan menjadi petunjuk baru bagi bank sentral AS melakukan operasi pasar, terutama terkait kenaikan suku bunga acuan atau Fed Fund Rate (FFR).

Saat ini, pelaku pasar berspekulasi The Fed masih mempertahankan sikap hawkish atau kenaikan agresif terhadap FFR meskipun inflasi AS melandai.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede, memproyeksikan nilai tukar rupiah terhadap dollar AS dalam perdagangan di pasar uang anbarbank, Selasa (13/9), bergerak di kisaran 14.800-14.900 rupiah per dollar AS.

Sebelumnya, kurs rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Senin (12/9) sore, ditutup melemah, dibayangi sentimen kebijakan moneter The Fed. Rupiah ditutup melemah 12 poin atau 0,08 persen dari sehari sebelumnya menjadi 14.842 rupiah per dollar AS.

"Masih tingginya sentimen kenaikan suku bunga acuan bank sentral AS menopang dollar AS," tulis Tim Riset Monex Investindo Futures dalam kajiannya di Jakarta.

Setelah sempat mencatatkan level tertinggi dalam 20 tahun terakhir pada pekan lalu, indeks dollar AS terkoreksi turun. Kendati demikian ekspektasi The Fed akan menaikkan tingkat suku bunga acuan pada pertemuan 22 September mendatang masih tinggi. Pelaku pasar mulai memberikan sikap hati-hati apakah The Fed mungkin menaikkan suku bunga lebih tinggi dari 3,5 persen pada 2022.


Redaktur : Muchamad Ismail
Penulis : Muchamad Ismail, Antara

Komentar

Komentar
()

Top