Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Semarak HUT ke -492 DKI "Tutupi" Buruknya Pelayanan

Foto : ANTARA/Hafidz Mubarak A

Semarak Ulang TAhun I Ribuan warga memadati kawasan Bundaran Hotel Indonesia saat Jakarta Night Festival di Jakarta, Sabtu (22/6).

A   A   A   Pengaturan Font

Hary berharap, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan memperbaiki sistem pelayanan kesehatan bagi warganya. Menurutnya, banyak petugas kesehatan memberikan respon tidak baik saat warganya menuntut pelayanan.

"Setelah dari puskesmas, saya bawa ke klinik 24 jam. Sama juga pelayanannya, cuma diperiksa begitu saja. Karena kalau mau dibawa ke klinik Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) atau Puskemas, harus ikut antrean yang panjang. Untuk mengambil nomor antre saja harus datang dari subuh. Kecuali kondisi darurat, bisa ke UGD. Tapi semalam juga ke UGD, malah disuruh pulang," jelasnya.

Sistem Pelayanan

Direktur Eksekutif Indonesia For Transparancy and Acountability (INFRA) Agus Chairuddin, mendorong Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta mengaktifkan lagi jaminan kesehatan daerah. Sebab, hal ini telah diatur melalui Peraturan Daerah No 4 tahun 2009 tentang sistem kesehatan daerah.

"DKI Jakarta kan APBD-nya besar. Harusnya diaktifkan lagi jaminan kesehatan daerah. Ini diperlukan untuk melindungi kesehatan warga miskin di Jakarta. Tapi yang saat ini terjadi, sistem kesehatan daerah malah diintegrasikan ke BPJS Kesehatan, ya hasilnya begini," kata Agus.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : M Husen Hamidy

Komentar

Komentar
()

Top