Semakin Mudah, Panglima TNI Hapus Tes Renang Hingga Akademik dalam Proses Rekrutmen TNI, Ada Apa?

Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa menghapus syarat tes renang dan tes akademik dalam proses rekrutmen prajurit TNI periode 2022 yang berlaku dalam proses seleksi baik pada tingkat daerah hingga pusat.

Pencabutan kedua syarat terungkap dalam Rapat Koordinasi Penerimaan Prajurit TNI Tahun Anggaran 2022 yang ditayangkan melalui kanal Youtube Jenderal Andika Perkasa pada Rabu (30/22).

Terkait dihapuskannya tes akademik calon prajurit TNI, Jenderal Andika menuturkan bahwa kemampuan akademik calon peserta dapat dilihat dari besaran Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), ijazah dan transkrip nilai yang dimiliki para peserta.

"Tidak usah ada lasi tes akademik, itulah nilai akademik ya tadi ijazahnya tadi, kalau ada ujian nasional sudah, itu lebih akurat lagi," ujar Andika.

Sementara mekanisme tes renang yang juga dihapus dalam Tes Kesamaptaan Jasmani lantaran dianggap tidak adil. Dalam hal ini Jenderal Andika menyoroti tidak semua orang memiliki kesempatan untuk dapat melakukan aktivitas olahraga air tersebut.

"Itu sudah tidak usah lagi, kenapa renang? Jadi nomor tiga tidak usah, karena apa? kita tidak fair juga, ada orang yang tempat tinggalnya jauh dan tidak pernah renang," tambahnya.

Selain tes renang, mekanisme pemeriksaan postur tubuh yang juga termasuk dalam Tes Kesamaptaan Jasmani juga ikut dihapus. Adapun penghapusan tes ini dikarenakan pengukuran tersebut masuk dalam ranah kesehatan dan bukan jadi ranah TNI.

"Kita jangan duplikasi padahal kita bukan orang kesehatan. Menurut saya kalau samapta kesegaran jasmani sudah itu saja. Yang postur segala macam tadi, sudah diukur oleh kesehatan dan detail banget," kata Andika.

Pada akhir rapat, Andika memerintahkan jajarannya untuk segera memperbaiki segala ketentuan rekrutmen TNI Tahun Anggaran 2022 seperti arahannya.

"Jadi yang sudah saya suruh perbaiki, perbaiki," ujar Andika.

Dirinya juga meminta segera dibuat Peraturan Panglima TNI (Perpang) mengenai perbaikan mekanisme rekrutmen TNI tersebut.

"Setelah diperbaiki itu yang berlaku, oke? Jadi yang PR membuat Perpang segala macam segera dibuat," tutup Andika.