Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Selamat Tinggal Putin! Militer Ukraina Raih Kemenangan Besar Usai Lumpuhkan Kendali Rusia

Foto : Reuters

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.

A   A   A   Pengaturan Font

Ukraina pada hari Senin (12/9) mengklaim pasukannya berhasil merebut kembali lebih banyak tanah dalam 24 jam terakhir.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengklaim pasukannya telah merebut kembali 6.000 kilometer persegi wilayah dari kendali Rusia dalam serangan balasan bulan ini.

"Sejak awal September, tentara kami telah membebaskan 6.000 kilometer persegi wilayah Ukraina di timur dan selatan, dan kami bergerak lebih jauh," kata Zelensky dalam pidato hariannya seperti dikutip dari AFP, Selasa (13/9).

Pasukan Ukraina dilaporkan juga telah merebut kembali lebih dari 20 pemukiman tambahan dan mengalahkan pasukan Rusia yang menduduki wilayah selatan dan timur Ukraina, termasuk di Kota Izyum, Kupiansk, dan Balakliya, seraya mengklaim "pasukan Rusia buru-buru meninggalkan posisi mereka dan melarikan diri".

"Ukraina telah membalikkan keadaan, tetapi serangan balasan saat ini tidak akan mengakhiri perang," cuit lembaga think tank AS Institute for the Study of War di Twitter.

Mengutip AFP, pergeseran teritorial menandai salah satu pembalikan terbesar bagi Rusia sejak pasukannya dipulangkan dari Kyiv pada hari-hari awal pertempuran.

, namun Moskow memberi isyarat bahwa mereka tidak lebih dekat untuk menyetujui perdamaian yang dirundingkan.

Mundurnya pasukan Rusia dalam beberapa hari terakhir disambut haru oleh warganya, membuat mereka bisa dengan lega turun ke jalan-jalan yang dipenuhi bom.

"Tidak cukup untuk mengatakan saya bahagia. Saya hanya tidak punya cukup kata untuk mengekspresikan diri saya," kata Yuriy Kurochka, salah seorang warga kota Izyum.

Berbicara kepada harian Prancis Le Monde, Menteri Pertahanan Oleksii Reznikov mengatakan perang telah memasuki fase baru dengan bantuan senjata Barat.

Sementara, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengaku tidak merencanakan negosiasi, walaupun ia mengaku telah kehilangan wilayah, yang dipandang para ahli sebagai pukulan serius bagi ambisi perangnya.

"Operasi militer khusus berlanjut dan akan berlanjut sampai tujuan yang semula ditetapkan tercapai," ujarnya pada hari Senin (12/9).

Pada hari Senin, Rusia juga melanjutkan serangan udara, roket dan artileri di daerah reklamasi di wilayah Kharkiv, sehari setelah Kyiv mengatakan serangan Rusia pada infrastruktur listrik menyebabkan pemadaman listrik.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Suliana

Komentar

Komentar
()

Top