Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Krisis Kebutuhan Pokok I FAO Catat Kenaikan Tertinggi Mei lalu Dalam Satu Dekade

Selama Korupsi Impor Pangan Berjalan, Mustahil RI bisa Membangun Pertanian Mandiri

Foto : ANTARA/BASRI MARZUKI

SIAPKAN LAHAN I Petani menyiapkan lahan dan bibit padi di Desa Pewunu, Sigi, Sulawesi Tengah, belum lama ini. Petani padi sering kali dirugikan dengan kebijakan pemerintah yang mengimpor beras di saat panen. Selama korupsi impor pangan masih berjalan, mustahil Indonesia bisa membangun pertaniannya secara mandiri.

A   A   A   Pengaturan Font

Pakar pertanian dari Universitas Trunojoyo Bangkalan, Madura, Ihsannudin mengatakan, kenaikan harga pangan global akan berdampak pada negara-negara yang menggantungkan ketahanan pangan dari produk impor. Sebab itu, ke depan impor harus semakin dikurangi untuk mengikis dampak ekonomi dari kenaikan harga pangan.

"Kenaikan harga pangan global akan dirasakan oleh negara-negara yang mengandalkan impor, selain kenaikan harga, kurs rupiah yang fluktuatif juga kerap menambah biaya. Praktik impor pangan selalu terulang dan tetap dijalankan akibat keberpihakan terhadap petani kurang, dan mindset negara bahwa pertanian adalah sektor auto pilot," kata Ihsannudin.

Untuk membangun pertanian yang mandiri, keberpihakan pada masyarakat petani yang mayoritas penduduk harus ditingkatkan. Sektor pertanian yang maju jelasnya akan membangkitkan sektor lain, karena bisa menjadi sektor pengungkit.

"Keberpihakan bisa dilakukan dengan merangsang harga, sebagai pull motivation seperti yang dilakukan negara-negara maju, untuk membangkitkan gairah petani, agar hasil produksi mencukupi permintaan. Ini akan melengkapi upaya push motivation berupa subsidi benih dan pupuk yang ada selama ini," katanya.

Secara terpisah, Pengamat Pertanian dari Indonesian Human Rights Committee for Social Justice (IHCS), Gunawan menegaskan, bahwa selama impor pangan merajalela, kemandirian pangan tak akan pernah tercapai.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini, Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top