Sekolah bukan Sampah, Kenapa Dibakar?
bahwa yang bersangkutan sengaja melakukan ini untuk menarik perhatian gubernur agar dirinya mendapat proyek, tetap saja tak masuk akal. Tidak masuk akal dalam pengertian:
kenapa tega mengorbankan anak didik yang jumlahnya ratusan, yang adalah masa depan, yang adalah generasi berikut, dan lain sebagainya. Apakah tak ada cara lain-terlepas apakah cara menarik perhatian itu benar adanya.
Pola pikir sesat ala Yansen yang membakar sekolah untuk menarik perhatian gubernur agar diberi proyek, menjadi ngawur dan berbahaya. Sebagaimana biro perjalanan yang memperdaya umat yang akan umrah.
Atau seorang pengemudi yang melawan arus. Yang tak perlu dibela atas nama kelompok, atau komunitas, atau partai. Karena pembelaan atau pembenaran tindakan membakar gedung sekolah seperti membakar sampah, hanya akan makin membenamkan kekacauan, dan membuat baur mana yang benar-benar salah, don't, dengan yang sebaiknya, do.
Ini yang perlu diluruskan, dan dikomunikasikan dengan masyarakat. Bahwa yang salah tetap disalahkan, dan bukan ditutupi karena kepentingan komunitas, adat, partai, atau yang lainnya.
Halaman Selanjutnya....
Komentar
()Muat lainnya