Sekjen PBB: AI Tak Boleh Berpihak pada Peningkatan Kesenjangan
Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres
Mengingat dunia menghadapi kesenjangan digital, kesenjangan data, kesenjangan investasi, dan kesenjangan tata kelola, Guterres mengatakan negara-negara perlu bekerja sama untuk membangun jembatan, seraya menunjuk Summit of the Future pada September mendatang sebagai peluang utama untuk melakukannya.
Kerja Sama Digital
PBB pun berencana menyepakati Global Digital Compact untuk memperbarui dan meningkatkan kerja sama digital pada KTT tersebut. Menurutnya, momentum menuju Global Digital Compact yang ambisius semakin berkembang dengan tujuan menghubungkan yang tidak terhubung dan mengakhiri pengecualian digital dalam segala bentuknya.
"Memetakan arah menuju AI yang aman dan inklusif yang menempatkan manusia sebagai pusat dan melindungi hak asasi manusia, dan menyalurkan inovasi untuk mempercepat kemajuan dalam tujuan pembangunan berkelanjutan, serta melindungi planet kita," tambah dia.
Sebelumnya, Penasihat Komunikasi Keamanan Nasional Gedung Putih, John Kirby, mengatakan Pemimpin Gereja Katolik Seluruh Dunia, Paus Fransiskus, bersama para pemimpin G7 akan mengambil bagian dalam sesi tentang kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) selama pertemuan puncak kelompok itu mendatang di Italia. "Para pemimpin (G7) akan bergabung dengan Yang Kudus, Paus Fransiskus, untuk sesi tentang kecerdasan buatan, dan topik-topik lainnya," kata Kirby saat konferensi pers.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya