Sekitar 60 Negara di Dunia Perekonomiannya Terancam Ambruk
JOKOWI DAN MEGAWATI AKRAB DI RAKERNAS PDI-P I Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri tampak akrab saat memasuki ruangan sebelum pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6). Rakernas II PDI Perjuangan tersebut bertemakan “Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat” dengan sub tema “Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara”.
Harga subsidi BBM tersebut, menurut Presiden, sangat besar, yaitu mencapai 502 triliun rupiah. Jumlah tersebut bisa dipakai untuk membangun satu Ibu Kota yang dianggarkan sebesar 466 triliun rupiah.
"Tapi, tidak mungkin ini tidak kami subsidi, akan ramai. Kami juga ada hitung-hitungan sosial politiknya juga kami kalkulasi," kata Kepala Negara.
Menanggapi hal itu, Pakar Ekonomi dari Universitas Airlangga, Suroso Imam Zadjuli, mengatakan negara-negara yang akan mengalami kejatuhan ekonomi adalah negara yang fundamental ekonominya lemah.
"Fundamental ekonomi suatu negara yang lemah membuatnya rawan collapse. Pertumbuhan tidak rata, dan hanya bertumpu pada konsumsi, inflasi tinggi," kata Suroso.
Negara, tambahnya, perlu mengedepankan kebijakan produksi, agar pertanian, perikanan, dan industri lainnya maju. Karena di situlah mayoritas tenaga kerja berada. Pemerintah juga diharapkan tidak terperangkap pada jebakan utang.
Redaktur : Vitto Budi
Komentar
()Muat lainnya