Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus
Perubahan Kondisi Global

Sekitar 60 Negara di Dunia Perekonomiannya Terancam Ambruk

Foto : BPMI SETPRES/KRIS

JOKOWI DAN MEGAWATI AKRAB DI RAKERNAS PDI-P I Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum PDI-P, Megawati Soekarnoputri tampak akrab saat memasuki ruangan sebelum pembukaan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II PDI Perjuangan di Jakarta, Selasa (21/6). Rakernas II PDI Perjuangan tersebut bertemakan “Desa Kuat, Indonesia Maju dan Berdaulat” dengan sub tema “Desa Taman Sari Kemajuan Nusantara”.

A   A   A   Pengaturan Font

"Saya kira Ibu Mega (Megawati Soekarnoputri-red) sudah mengingatkan kita semuanya tentang itu. Hati-hati mengenai ini, kita tidak berada pada posisi normal," kata Presiden.

Ada potensi krisis yang terjadi akibat perubahan kondisi global. "Begitu muncul krisis keuangan, masuk ke krisis pangan, masuk ke krisis energi, mengerikan. Saya kira kita tahu semuanya, sudah satu, dua, tiga negara yang mengalami hal itu, tidak punya cadangan devisa, tidak bisa beli bahan bakar minyak (BBM), tidak punya cadangan devisa, tidak bisa beli pangan tidak bisa impor pangan karena pangan dan energinya impor semuanya, kemudian terjebak juga kepada pinjaman utang yang sangat tinggi," kata Kepala Negara.

Harga Subsidi

Lebih lanjut, Presiden mengatakan akibat krisis energi, harga minyak dunia melejit, namun pemerintah tetap berupaya mensubsidi (BBM) dalam negeri, sehingga tergolong rendah seperti pertalite masih 7.650 rupiah per liter dan pertamax 12.500 rupiah per liter.

"Hati-hati, ini bukan harga sebenarnya lho, ini harga yang kami subsidi dan subsidinya besar sekali. Saya berikan perbandingan saja, coba kita tengok di Singapura, harga bensin sudah sekitar 31 ribu rupiah, begitu juga di Jerman. Di Thailand sudah 20 ribu rupiah, kita masih 7.650 rupiah. Tapi, harus kita ingat, subsidi ke sini bukan besar, besar sekali," papar Jokowi.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top