Sekitar 4.300 Spesies Flora dan Fauna Hadapi Risiko Kepunahan
Seekor beruang kutub lapar mencari makan di sepanjang pantai, dekat Pyramiden, Svalbard, kepulauan Norwegia, baru-baru ini.
Foto: AFP/OLIVIER MORINLONDON - Para ilmuwan mengamati 7.699 spesies flora dan fauna yang tidak dinilai, dan memperkirakan sekitar 56 persen (sekitar 4.300 spesies) menghadapi kondisi yang kemungkinan menempatkan mereka pada risiko kepunahan, kata studi yang penelitian baru diterbitkan pada Kamis (4/8) dalam jurnal Communications Biology.
Itu hampir dua kali lipat dari 28 persen spesies global yang diklasifikasikan sebagai "terancam" oleh IUCN. Menurut laporan tahun 2019 oleh Platform Kebijakan Sains Antarpemerintah PBB, tentang Layanan Keanekaragaman Hayati dan Ekosistem, ada jutaan spesies tumbuhan dan hewan lainnya yang belum pernah dilihat oleh IUCN, dan para ilmuwan memperkirakan sekitar satu juta di antaranya terancam punah.
"Dari tanaman dan hewan kekurangan data yang terancam, banyak adalah spesies dengan kisaran kecil di tempattempat terpencil, dengan banyak di Afrika tengah, Madagaskar dan Asia selatan," kata penulis studi Jan Borgelt, seorang ahli ekologi di Universitas Sains dan Teknologi Norwegia.
Keadaan alam "bisa lebih buruk daripada yang kita sadari jika prediksi ini benar," katanya. "Yang terburuk kemungkinan adalah hewan amfibi yang kurang diperhatikan, dengan sekitar 85 persen diperkirakan terancam," kata penelitian tersebut.
Butuh Perlindungan
Spesies yang diklasifikasikan oleh IUCN sebagai terancam atau hampir punah sering menjadi fokus perlindungan oleh pemerintah nasional. "Studi seperti ini menyoroti di mana sumber daya konservasi harus dialokasikan," kata Pamela Gonzalez del Pliego, seorang ahli ekologi di Universitas vora di Portugal yang tidak terlibat dalam penelitian tersebut.
Satwa liar dunia mungkin berada dalam lebih banyak masalah daripada yang dilaporkan para ilmuwan sejauh ini, menurut penelitian baru yang diterbitkan pada Kamis (4/8). Para ilmuwan menilai status lebih dari 147.000 tumbuhan dan hewan, ada ribuan spesies yang dianggap sangat "kurang data" untuk dinilai penuh.
Akibatnya, spesies tersebut tidak termasuk dalam daftar spesies yang terancam atau hampir punah, yang diperbarui setiap tahun oleh International Union for the Conservation of Nature (IUCN). Di antara spesies yang diremehkan itu adalah predator laut bergigi, paus pembunuh, bersama dengan armadillo peri merah muda Argentina, dan hampir 200 spesies kelelawar di seluruh dunia.
Redaktur: Marcellus Widiarto
Penulis: Selocahyo Basoeki Utomo S
Tag Terkait:
Berita Trending
- 1 Electricity Connect 2024, Momentum Kemandirian dan Ketahanan Energi Nasional
- 2 Indonesia Tunda Peluncuran Komitmen Iklim Terbaru di COP29 Azerbaijan
- 3 Penerima LPDP Harus Berkontribusi untuk Negeri
- 4 Ini yang Dilakukan Kemnaker untuk Mendukung Industri Musik
- 5 Tim Putra LavAni Kembali Tembus Grand Final Usai Bungkam Indomaret
Berita Terkini
- Otorita IKN Paparkan Laporan dan Rencana Kerja Pembangunan IKN kepada BPK
- Parlemen Australia Siapkan RUU Pelarangan Media Sosial untuk Anak Di Bawah 16 Tahun
- Presiden Prabowo Bertemu Larry the Cat di Kantor PM Inggris
- Indosat Ooredoo Hutchison Komitmen Transformasi Adopsi AI
- Mary Jane Dipulangkan, Presiden Marcos Puji Hubungan Indonesia-Filipina