Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejumlah Komunitas Olah Sampah dari Sumber, Butuh Dukungan Pemerintah

Foto : Istimewa

Suwiryo Hadistri Bara (55 tahun) bersama anak-anak muda memilah sampah plastik, di Kampung Kobak Rente, Desa Karangrejo, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

A   A   A   Pengaturan Font

Namun, sejak lima belas tahun lalu, dia lebih tertarik pada sampah. Kemudian Bara merintis usaha sampah bertahan hingga kini. Belakangan banyak anak muda ikut dalam usaha mengolah sampah tersebut. Walhasil, terbentuklah komunitas pengolah sampah.

Komunitas ini membuka usaha, dikenal pengepul rongsokan atau lapak sampah. Istilah kerennya Pusat Daur Ulang Sampah (PDUS), Pusat Olah Sampah 3R atau TPS 3R. Sebagian posisi mereka masuk sektor informal (pelapak, pemulung, buruh sortir, dan lain-lain). Kegiatan mereka ada beberapa tipologi.

Menurut Bagong, usaha tersebut semakin banyak tumbuh dan menjadi suatu kekuatan ekonomi tersendiri dalam menopang industri daur ulang dalam negeri. Jika dikaji secara ilmiah, kegiatan komunitas itu bagian dari rantai circular economy. Selain itu, ada pula bank sampah, sedang ditumbuhkembangkan oleh pemerintah di seluruh Indonesia.

Dalam pengelolaan sampah, tambah Bagong, dikenal istilah ekonomi sirkular merupakan salah satu prioritas pemerintah dalam upaya meningkatkan kualitas pengelolaan sampah dan mendorong pertumbuhan industri daur ulang. Pendekatan ekonomi sirkular memiliki tujuan utama untuk meminimalisasi sampah yang masuk ke lingkungan sekaligus mengoptimalkan nilai recovery dari berbagai jenis sampah untuk dimanfaatkan oleh industri.


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top