Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sejumlah Komunitas Olah Sampah dari Sumber, Butuh Dukungan Pemerintah

Foto : Istimewa

Suwiryo Hadistri Bara (55 tahun) bersama anak-anak muda memilah sampah plastik, di Kampung Kobak Rente, Desa Karangrejo, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

A   A   A   Pengaturan Font

"Apa yang kami lakukan agar bisa makan cukup. Dengan mengolah sampah bisa mendapat rezeki, juga tetangga bisa bekerja, terutama buruh kasar dan buruh tani yang tak punya pekerjaan," kata Bara.

Daerah Bekasi Utara, tambah dia, setelah tanam padi tak ada kerjaan, tak ada uang kontan, padahal kebutuhan dapur, jajan anak, kondangan harus dilakukan. Pada bingung. Dengan adanya TPS 3R, warga sekitar bisa kerja mendapat uang. Keberadannya sangat membantu mereka.

Bara mempunyai tempat pengolahan sampah terletak di Kampung Kobak Rante, Desa Karangreja, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi. Tempat ini dikenal dengan TPS 3R Bara & BS. Luasnya sekitar satu hektare. Usaha ini menciptakan lapangan kerja hampir 200 orang. Di sini ada pengangkutan sampah, pengorek sampah, pemilahan sampah, juga sebagai pengepul plastik, kertas, logam, dan lain-lain. Pun ada teknologi pembakar sampah skala kecil, tarapnya baru uji coba.

Bara pingin punya mesin press, teknologi composting, conveyor-belt (datar dan input), mesin pengayak kompos, mesin pencacah plastik. Supaya semua dapat diolah dan sisa-sisa sortir dan plastik kecil-kecil yang tak laku-jual diolah mesin pembakar dan abunya dijadikan pavin-block, bata, dan lain-lain. Ia ingin mengimplementasikan waste to energy (WtE). Jadi, berbagai teknologi pengolah sampah tersedia dan bisa jadi percontohan.

Dia punya Barisan Rakyat Garda Ekonomi Desa, dengan slogan unik, kocak, agak heperbolis "Edan Tapi Mapan". Sehingga banyak orang penasaran. Banyak orang penasaran pingin tahu apa maknanya. Stiker tersebut dipasang di rumah, tempat kegiatan, mobil, dan lain-lain. Dulunya, Bara fokus pada sektor pertanian sebab wilayahnya lahan pertanian masih relaif luas, terutama sawah irigasi teknis. Kini sawah-sawah itu perlahan menyempit akibat berbagai pembangunan, terutama perumahan, pabrik, usaha ayam potong, fasilitas publik, dan lain-lain.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top