Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Sejumlah Komunitas Olah Sampah dari Sumber, Butuh Dukungan Pemerintah

Foto : Istimewa

Suwiryo Hadistri Bara (55 tahun) bersama anak-anak muda memilah sampah plastik, di Kampung Kobak Rente, Desa Karangrejo, Kecamatan Pebayuran, Kabupaten Bekasi.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Banyak komunitas yang bekerja keras mengolah sampah di tingkat sumber secara swadaya dan kolaborasi.Ini merupakan hasil investigasi dan advokasi yang dilakukan sejak Januari sampai 10 Agustus 2021 oleh Koalisi Persampahan Nasional (KPNas), Asosiasi Pelapak dan Pemulung Indonesia (APPI) dan Yayasan Pendidikan Lingkungan Hidup dan Persampahan Indonesia (YPLHPI).

"Usaha mereka sangat riel menjalankan mandat Undang-Undang No. 18/2008 tentang Pengelolaan Sampah, Peraturan Pemerintah No. 81/2012 tentang Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga, Perpres No. 97/2017 tentang Jakstranas Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga," kata Ketua KPNas, Bagong Suyoto dalam pernyataan tertulis yang diterima Koran Jakarta, Rabu (11/8).

Mereka secara nyata mengolah sampah dengan prinsip 3R (reuse, reduce, recycle) dari sumber.Banyak cerita suksus komunitas dan kelompok swadaya masyarakat (KSM) sukses olah sampah dari sumber. Selama ini kegiatan mereka telah memberikan manfaat besar bagi warga sekitar, membantu pemerintah dan sekaligus melestarikan lingkungan hidup.

Menurut Suwiryo Hadistri Bara (55 tahan) Ketua TPS 3R Bara & BS, apa yang selama ini dilakukan dalam olah sampah sebagai upaya membantu pemerintah dalam mengatasi permasalahan sampah, mengembalikan sampah menjadi sumber daya, mengolah sampah di sumber, menciptakan lapangan kerj dan pendapatan masyarakat sekitar.

Lanjut Bara, yang juga Ketua Umum Gerakan Aksi Persampahan Indonesia (Gapindo), jika tidak dikumpulkan dan dikelola di suatu tempat, sampah tersebut banyak ditemui dibuang di lahan kosong, pinggir jalan, saluran air, daerah air sungai, bahkan ke sungai. Berarti akan menambah kondisi kotor, jorok, dan mencemari lingkungan.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top