Sejarah 8 Desember: John Lennon Ditembak Mati Penggemarnya
Sosok John Lennon.
Foto: APHari ini pada 42 tahun yang lalu, penulis lagu jenius sekaligus pendiri The Beatles, John Lennon dibunuh dengan keji pada 8 Desember 1980 di New York City, Amerika Serikat (AS).
Kala itu, Lennon tengah memasuki gedung apartemennya di Manhattan ketika seorang fans yang terobsesi melepaskan empat tembakan dari jarak dekat dengan revolver kaliber 38.
Walau sempat dilarikan ke Rumah Sakit Roosevelt, nyawa sang musisi tak tertolong. Lennon dinyatakan meninggal di rumah sakit 25 menit kemudian.
Kematian Lennon adalah tindakan kekerasan yang mengejutkan dan dirasakan di seluruh dunia. Pasalnya, Mark David Chapman yang membunuh John Lennon merupakan penggemar lama The Beatles.
Sebelum membunuh Lennon, Chapman bahkan meminta tanda tangan dari sang musisi. Beberapa jam sebelumnya membunuh Lennon, Chapman bertemu Lennon dan memintanya untuk menandatangani salinan album "Double Fantasy" yang baru saja dirilis.
Lennon yang tak tahu mengenai masa depannya, menandatangani sampul album itu tepat di bagian depan sampulnya.
Menyusul pembunuhan Lennon, ada curahan kesedihan saat para penggemar. Penggemarnya telah berkumpul di luar apartemen keluarga Lennon untuk berduka atas kehilangan musisi ikonik. Mereka bahkan tinggal selama berhari-hari di sana untuk mengenang sang bintang.
Sementara itu, Chapman mengaku telah merencanakan penembakan terhadap Lennon. Pembunuhan itu dilakukannya karena merasa kecewa dengan kekayaan mencolok yang dimiliki Lennon.
"Saya telah melacak [Lennon] untuk sementara waktu. Saya memiliki orang besar di dalam diri saya dan orang kecil. Orang besar telah menang sampai malam ini. Tapi sekarang orang kecil itu menang, " ujar Chapman kepada petugas kepolisian saat itu.
Usai interogasi yang berlangsung selama delapan jam, Chapman dibawa ke Pengadilan Kriminal Wilayah New York di pusat kota. Dia meninggalkan kantor polisi melalui pintu samping karena takut dihajar massa.
Setelah melewati serangkaian persidangan dan pemeriksaan kejiwaan, Chapman saat ini menjalani hukuman seumur hidup di Fasilitas Pemasyarakatan Wende di Alden, New York, atas pembunuhan Lennon pada 8 Desember 1980.
Pada sidang pembebasan bersyarat tahun ini, Chapman mengaku bahwa dia membunuh pentolan The Beatles yang legendaris itu karena dia menginginkan "ketenaran".
Chapman juga telah berulang kali menyatakan penyesalan karena membunuh Lennon dan dan menerima bahwa tindakannya memiliki konsekuensi.
"Saya menyakiti banyak orang di mana-mana, dan jika seseorang ingin membenci saya, tidak apa-apa, saya mengerti," katanya seperti dikutip dari NY Post.
Anggota dewan pembebasan bersyarat menolak pembebasannya karena pengabaian egois terhadap kehidupan manusia sebagai konsekuensi global.
Mantan istri Lennon, Yoko Ono juga telah berulang kali menentang pembebasan Chapman karena khawatir Chapman akan membahayakan dirinya dan putra-putranya.
Walau Lennon terbunuh 42 tahun lalu, musik dan pesannya sebagai aktivis perdamaian terus menghibur dan menginspirasi massa.
Berita Trending
- 1 Thailand Ingin Kereta Cepat ke Tiongkok Beroperasi pada 2030
- 2 Incar Kemenangan Penting, MU Butuh Konsistensi
- 3 Peneliti Korsel Temukan Fenomena Mekanika Kuantum
- 4 Kepercayaan Masyarakat Dapat Turun, 8 Koperasi Bermasalah Timbulkan Kerugian Besar Rp26 Triliun
- 5 Wamendagri Nilai Kepuasan 100 Hari Pemerintahan Prabowo-Gibran Cerminkan Kepercayaan Rakyat