
Segera Bertemu Putin, Trump Yakin Russia Ingin Akhiri Perang di Ukraina
Presiden AS, Donald Trump
Foto: istimewaWASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump, pada hari Minggu (16/2), mengatakan akan segera bertemu dengan Pemimpin Russia, Vladimir Putin, dan meyakini mitranya itu benar-benar ingin menghentikan pertempuran di Ukraina.
“Tidak ada waktu yang ditetapkan, tetapi bisa jadi segera," kata Trump kepada wartawan, beberapa jam setelah Menteri Luar Negeri, Marco Rubio,berusaha mengecilkan ekspektasi mengenai perundingan tingkat tinggi mendatang di Riyadh untuk mengakhiri perang.
Dikutip dari Yahoo News, Rubio akan memimpin delegasi tingkat tinggi AS untuk berdiskusi dengan pejabat Russia di ibu kota Arab Saudi dalam beberapa hari mendatang, serangkaian diplomasi sedang berlangsung saat perang brutal Ukraina mendekati tahun ketiga.
Trump, saat berbicara kepada wartawan setelah penerbangan dengan Air Force One, mengatakan timnya telah berbicara dengan panjang lebar pada pejabat Russia, termasuk utusannya untuk Timur Tengah, Steve Witkoff yang menurut presiden bertemu dengan Putin selama sekitar tiga jam baru-baru ini.
“Saya pikir dia ingin berhenti berperang,” kata Trump tentang Putin.
Ketika ditanya apakah dia yakin Putin ingin merebut seluruh Ukraina, Trump berkata: “Itulah pertanyaan saya kepadanya.
“Jika dia terus maju... itu akan menimbulkan masalah besar bagi saya,” imbuh Trump.
“Saya pikir dia ingin mengakhirinya, dan mereka ingin mengakhirinya dengan cepat. Keduanya," katanya, seraya menambahkan "Zelensky juga ingin mengakhirinya.”
Sementara itu, Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky, pada hari Minggu mengatakan bahwa ia yakin Russia sedang bersiap untuk berperang melawan NATO (North Atlantic Treaty Organization) yang melemah jika Trump mengurangi dukungan AS terhadap aliansi tersebut.
Trump tampaknya mengabaikan pernyataan Zelensky, dengan mengatakan kepada wartawan bahwa dia "tidak sedikit pun" khawatir mengenai pesan pemimpin Ukraina tersebut.
Republikan itu telah berulang kali menegaskan bahwa ia akan mengakhiri konflik Ukraina dalam satu hari jika ia kembali ke Gedung Putih, tetapi Rubio menekankan bahwa “tidak akan mudah” untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung lama, berdarah, dan rumit tersebut.
“Proses menuju perdamaian bukanlah sesuatu yang bisa terjadi dalam satu pertemuan,” kata diplomat tertinggi Amerika itu di sela-sela Konferensi Keamanan Munich.
Cari Peluang
Rubio akan memimpin tim tingkat tinggi AS ke Riyadh, tetapi masih belum jelas apakah akan ada partisipasi dari Ukraina. Rubio mengatakan, dia bahkan tidak yakin siapa yang akan dikirim Moskow.
“Belum ada yang difinalisasi,” katanya, seraya menambahkan tujuannya adalah untuk mencari peluang bagi pembicaraan yang lebih luas yang akan mencakup Ukraina dan melibatkan akhir perang”.
Berita Trending
- 1 Negara Paling Aktif dalam Penggunaan Energi Terbarukan
- 2 Ekonomi Biru Kian Cerah! KKP dan Kemnaker Maksimalkan Peluang Lapangan Kerja
- 3 Menpar Sebut BINA Lebaran 2025 Perkuat Wisata Belanja Indonesia
- 4 THR Untuk Ojol Harus Diapresiasi dan Diawasi
- 5 Bukan Arab Saudi, Negara Penghasil Kurma Terbesar Dunia Berasal dari Afrika
Berita Terkini
-
Jelang Libur Lebaran, Menpar Tinjau Taman Margasatwa Ragunan
-
Pemudik yang Melintasi Pulau Dewata Wajib Tahu, Pelabuhan Bali Tutup 28 Maret Malam, Ini yang Perlu Diketahui
-
Masyarakat Tak Perlu Khawatir, Wamen ESDM Pastikan BBM di SPBU Swasta Tetap Ada Saat Lebaran
-
LOVE IS Resmi Rilis Album Penuh Kedua ‘Made to Believe’
-
ASDP Ambon Menyediakan 80 Kuota Mudik Gratis untuk Warga Namlea-Kayeli