Nasional Mondial Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Penanganan Krisis I Injeksi Likuiditas ke Perbankan Digunakan Biayai Properti

Segera Benahi Sektor Riil Agar Jurang Ketimpangan Tidak Semakin Curam

Foto : ANTARA/HARVIYAN PERDANA PUTRA

MAKANAN RAKYAT BAHAN BAKUNYA IMPOR I Perajin memproduksi tempe di Kendal, Jawa Tengah. Di Indonesia tempe dikenal sebagai makanan sejuta umat. Namun sebanyak 70 persen kedelai sebagai bahan baku tempe adalah hasil impor.

A   A   A   Pengaturan Font

» Pemerintah harus matimatian berpihak jangan sampai sektor riil yang produktif menjadi sekarat.

» Jangan takut dianggap melanggar WTO lagi, tidak relevan. Kondisi saat ini adalah force majeure. Negara harus dibangun supaya tidak colaps.

JAKARTA - Bank Indonesia menyatakan telah menambah likuiditas (quantitative easing) ke perbankan sebesar 93,42 triliun rupiah per 8 Juni 2021. Dengan penambahan tersebut, maka total likuiditas yang diinjeksi otoritas moneter ke pasar uang dan perbankan sejak tahun lalu sudah mencapai 819,99 triliun rupiah atau setara dengan 5,30 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB).

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo dalam rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Jakarta, baru-baru ini mengatakan selain menginjeksi likuiditas, otoritas moneter juga membeli Surat Berharga Negara (SBN) di pasar perdana senilai 115,87 triliun rupiah untuk turut serta membiayai beban Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2021.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Vitto Budi
Penulis : Fredrikus Wolgabrink Sabini

Komentar

Komentar
()

Top