Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2025 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Jumat, 12 Nov 2021, 13:42 WIB

Sebelum Andika Perkasa, Ini 3 Jenderal Kopassus yang Pernah Jadi Panglima TNI

Jenderal Benny Moerdani, Jenderal Edi Sudrajat, dan Jenderal Feisal Tanjung, tiga jenderal baret merah sebelum Andika Perkasa yang sukses jadi Panglima TNI.

Foto: Istimewa

JAKARTA -Sebentar lagi, posisi orang nomor satu di TNI akan berganti orang. Marsekal Hadi Tjahjanto, Panglima TNI saat ini akan digantikan oleh Jenderal Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat saat ini.

Seperti diketahui Jenderal Andika adalah calon tunggal Panglima TNI yang diusulkan Presiden Jokowi. Sebelum disetujui DPR, sebelumnya Jenderal Andika, perwira TNI yang dibesarkan di Kopassus itu, telah menjalani fit and proper test atau uji kelayakan dan kepatutan di Komisi I DPR. Komisi I DPR pun telah menyetujui pencalonan Jenderal Andika Perkasa sebagai Panglima TNI. Pada hari Senin (8/11), Rapat Paripurna DPR pun mengesahkan pencalonan Andika Perkasa sebagai Panglima TNI.

Dengan begitu, Andika Perkasa, jenderal Angkatan Darat ini tinggal menunggu waktu untuk dilantik Presiden Jokowi sebagai Panglima TNI berikutnya. Maka dengan nanti saat Andika dilantik, jenderal baret merah yang pernah jadi Panglima TNI pun bertambah dari tadinya tiga menjadi empat jenderal. Sebab, Andika adalah jenderal didikan Kopassus.

Sebelumnya, sejarah mencatat, Panglima ABRI atau TNI yang asli berasal dari Kopassus, bisa dihitung dengan jari. Sejak dari zaman Jenderal Soedirman hingga sekarang di era Marsekal Hadi, ternyata baru tiga jenderal baret merah yang jadi Panglima. Berikut tiga jenderal Kopassus sebelum Andika Perkasa yang sukses menjadi Panglima TNI.

Pertama adalah Jenderal Benny Moerdani. Benny memang menghabiskan sebagian besar karirnya di dunia intelijen. Tapi ia merintis karir militer di mulai dari Kopassus yang dulu bernama RPKAD dan Kopasandha. Menariknya, Benny adalah Panglima ABRI yang belum pernah menjadi komandan di satuan teritorial.

Ia lebih banyak berkarir di dunia intelijen. Benny sebelum diangkat Soeharto menjadi Panglima ABRI, pernah menggenggam beberapa posisi strategis di intelijen. ia pernah menjadi asisten intelijen pertahanan dan keamann, wakil kepala Bakin dan sederet posisi penting badan intelijen lainnya.

Tapi yang pasti, Benny belum pernah menjadi Komandan Jenderal Kopassus (Danjen Kopassus). Benny sendiri menjadi Panglima ABRI/TNI dari tahun 1983 sampai 1988, sebelum akhirnya digeser menjadi Menteri Pertahanan sampai ia pensiun.

Jenderal baret merah lainnya yang pernah menjadi Panglima ABRI adalah Jenderal Edi Sudrajat. Edi Sudrajat, adalah prajurit asli didikan Kopassus. Ia jadi Panglima ABRI/TNI menggantikan Try Soetrisno yang naik kelas jadi Wakil Presiden. Edi pernah merangkap jabatan sebagai Panglima dan Menteri Pertahanan.

Jenderal berdarah Sunda itu menjadi Panglima ABRI/TNI dari bulan Februari 1993 sampai Mei 1993, sebelum akhirnya diganti oleh Faisal Tandjung di tahun yang sama. Yang menarik, selain menjadi Panglima, Edi juga pernah jadi Kepala Staf TNI AD dan akhirnya menjadi Menteri Pertahanan.

Penggantinya Feisal Tandjung, juga jenderal pituin baret merah. Sebelum menjadi Panglima ABRI/TNI, Feisal sempat menjadi Kepala Staf Umum ABRI. Selepas jadi Panglima, Feisal oleh Presiden Soeharto kemudian diplot jadi Menteri Koordinator Politik dan Keamanan (Menko Polkam).

Sejak itu, tak ada lagi Panglima ABRI dari baret merah. Wiranto pengganti Feisal Tanjung berasal dari Kostrad. Penggantinya sampai seterusnya hingga sekarang jabatan Panglima TNI dijabat Hadi, belum ada lagi jenderal baret merah. Baru di tahun 2021, kembali ada jenderal baret merah yang muncul dan dipilih Presiden untuk jadi orang nomor satu di TNI. Jenderal baret merah itu adalah Andika Perkasa, Kepala Staf TNI Angkatan Darat saat ini. Dan jika Andika resmi dilantik, maka kini ada empat Jenderal Kopassus yang pernah jadi Panglima TNI.

Redaktur: Marcellus Widiarto

Penulis: Agus Supriyatna

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.