Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Strategi Pembiayaan - SDMU Siapkan Opsi Medium Term Notes dan “Rights Issue”

SDMU Berencana Galang Dana Rp150 Miliar

Foto : KORAN JAKARTA/WAHYU AP

TEKAN KERUGIAN - Direktur Keuangan PT Sidomulyo Selaras Tbk Erwin Hardiyanto (tengah) berbincang dengan Direktur Kusyamto (kiri) dan Corporate Secretary Jonathan W usai Rapat Umum Pemegang Saham di Jakarta, Kamis (13/6). Perseroan pada 2018 berhasil menekan kerugian menjadi 30,80 miliar rupiah dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatatkan kerugian 37,80 miliar rupiah.

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - PT Sidomulyo Selaras Tbk (SDMU) berencana menggalang dana yang ditujukan untuk membayar utang dan modal kerja guna peremajaan unit armada. Perseroan memiliki dua opsi yakni menerbitkan Medium Term Notes (MTN) atau rights issue dengan target dana yang diincar sebesar 150 miliar rupiah.

Direktur Keuangan Sidomulyo Selaras, Erwin Hardiyanto, mengatakan pada tahun ini utang yang jatuh tempo ada sekitar 150 miliar rupiah. Pihaknya pun akan melakukan negosiasi atas besaran utang yang akan dibayarkan semisal sekitar 100 miliar rupiah terlebih dahulu, sehingga sisanya akan digunakan untuk peremajaan armada. "Kalau kontrak atau tender masuk maka akan lebih besar lagi untuk modal kerja. Tapi, proporsi penggunaan dana lebih banyak untuk bayar utang supaya kinerja kita positif," ungkapnya, di Jakarta, Kamis (13/6).

Untuk jangka waktu MTN belum ditentukan karena Perseroan belum mendapatkan pembeli siaga (standby buyer). Menurut Erwin, untuk pembeli siaga akan dicari langsung oleh pemegang saham. Kendati demikian, diharapkan penerbitan MTN dapat terealisasi pada semester II-2019. "Kalau pemegang saham kami cepat dapat pembeli siaganya maka bisa segera terbitkan MTN," jelas dia.

Sementara untuk rights issue dilakukan apabila ada investor yang menyatakan keinginannya agar Perseroan melakukan secara bersamaan setelah MTN. Untuk itu, besaran pelepasan saham baru pun belum bisa disebutkan karena belum adanya pembeli siaga tersebut.

Walaupun saat ini ada beberapa investor yang masuk dalam pipeline untuk menyerapnya, namun semuanya belum menyatakan kesediaannya. "Kita punya dua mekanisme. Jadi bisa dengan rights issue atau MTN. Tergantung mana yang kita dapat duluan. Tapi investor lebih minat ke MTN," kata dia.

Peremajaan Armada

Terkait peremajaan armada, Perseroan menyiapkan dana sebesar 20 miliar rupiah. Dari dana tersebut, Perseroan bisa melakukan peremajaan sebanyak 15 unit armada dari 320 unit armada yang dimilikinya. Total armada tersebut yang telah memenuhi utilisasi mencapai 75 persen. Perseroan pun belum ada rencana untuk melakukan penambahan armada baru lagi karena saat ini kapasitas yang ada masih mencukupi.

"Penambahan armada belum ada. Kami fokus pada peremajaan dulu karena kalau tambah armada lantas yang lama mau diapakan. Jadi kami maintenance dulu," imbuh Erwin.

Selain peremajaan armada, Perseroan juga mengajukan tambahan kuota impor ban truk untuk penghematan biaya perawatan. Dengan melakukan impor ban dengan volume lebih besar bisa memberikan keuntungan dari sisi biaya. "Impor ban truk itu bisa menghemat 18 persen dari biaya yang dilakukan. Dari Tiongkok kuota kami sedikit sehingga kami akan minta kuota lebih," jelas Erwin.

Hingga kuartal I-2019, pendapatan Perseroan tercatat naik 32,73 persen menjadi 30,24 miliar rupiah, dibandingkan periode sama tahun 2018 sebesar 22,78 miliar rupiah. Sementara rugi bersih tercatat turun drastis sebesar 97,22 persen menjadi 313 juta rupiah dibandingkan periode sama tahun 2018 yang mencatatkan rugi bersih sebesar 11,25 miliar rupiah.

yni/AR-2

Penulis : Yuni Rahmi

Komentar

Komentar
()

Top