Koran-jakarta.com || Kamis, 10 Agu 2023, 20:26 WIB

SDM Komponen Utama Ekosistem Riset dan Inovasi

  • SDM


SDM Komponen Utama Ekosistem Riset dan Inovasi

Ket. Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko dalam Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-28, di Jakarta, Jumat (10/8).

Doc: Muhamad Ma'rup SDM Komponen Utama Ekosistem Riset dan Inovasi

JAKARTA - Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko, mengatakan, sumber daya manusia merupakan komponen utama ekosistem riset dan inovasi. Pihaknya terus mendorong agar Indonesia memiliki lebih banyak SDM unggul untuk ekosistem riset dan inovasi.

"Ekosistem riset dan inovasi 70 persen komponennya manusia unggul. Modal itu nomor 3, infrastruktur itu nomor 2, tapi nomor 1 itu manusianya," ujar Handoko, dalam Puncak Peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-28, di Jakarta, Jumat (10/8).

Dia menyebut, talenta riset dan inovasi merupakan talenta paling tinggi, tapi butuh proses panjang dan tidak mudah untuk membentuknya. Pihaknya senantiasa berkolaborasi dengan kementerian dan lembaga terkait seperti Kemendikbudristek untuk mengakselerasi hal tersebut.

"Kalau membuat manusia unggul, 5 tahun belum tentu lulus doktor. sudah lulus, belum tentu dia punya kompetensi," jelasnya.

Perluas Kesempatan

Handoko menilai, mengirim pelajar Indonesia ke luar negeri saja tidak cukup untuk mendorong Indonesia menjadi negara maju. Menurutnya, talenta riset dan inovasi yang saat ini berada di luar negeri harus pulang dan memberi dampak bagi masyarakat.

Dia menambahkan, Indonesia harus memiliki nilai tambah agar bisa keluar dari middle income trap dengan pertumbuhan ekonomi di atas 7 persen. Untuk itu, penting membuka kesempatan yang luas bagi talenta riset dan inovasi baik di dalam maupun luar negeri.

"Yang kita harus lakukan bagaimana kita bisa menarik mereka ke sini, memberi mereka pekerjaan dan peluang untuk meningkatkan kompetensinya di Indonesia," katanya.

Handoko mengungkapkan, pihaknya memiliki program beasiswa untuk melakukan riset atau melanjutkan studi hingga postdoctoral. Selain itu, pihaknya juga menyediakan minimal 500 posisi tiap tahunnya untuk talenta riset dan inovasi di semua bidang.

"Jadi tidak ada alasan lagi anak-anak LPDP di luar negeri untuk tidak pulang. Negara harus berupaya membuang semua alasan anak-anak itu tidak bisa berprestasi, tidak bisa mematangkan dirinya," tandasnya.

Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Makarim, memberikan kesempatan mahasiswa belajar di luar kampus untuk lebih berani terjun ke masyarakat dan memberikan kontribusi nyata. selain itu, pihaknya mendukung para peneliti muda dengan program dana padanan untuk perguruan tinggi akademik, vokasi, serta SMK Pusat Keunggulan.

"Berkat program ini, telah lahir ribuan inovasi di bidang penelitian, pengembangan, pengkajian, dan penerapan Iptek yang dihasilkan dari kolaborasi lintas sektor," ucapnya.

Tim Redaksi:
M
S

Like, Comment, or Share:

Tulisan Lainnya dari Muhamad Ma'rup

Artikel Terkait