Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Peraih Medali Emas Olimpiade Tokyo 2020 Greysia Polii

Saya Harus Menurunkan Ego, agar Nyambung dengan Apri

Foto : AFP/PEDRO PARDO
A   A   A   Pengaturan Font

Sebelum dipasangkan saya tanya dia. Saya tes mentalnya. Apa yang dia inginkan hingga bisa menjadi juara. Mental seorang juara itu langka. Saya tanya ke dia waktu itu. Apa kamu mau menjadi juara? Mau berdarah-darah dan mengikuti semua perkataan pelatih? Dia jawab mau. Setelah itu, barulah kami terus berjuang. Saya waktu itu memang harus mendapatkan komitmen dia dulu. Dia waktu itu masih muda, baru 19 tahun. Jadi saya harus menurunkan ego saya untuk bisa nyambung sama dia.

Akhirnya?

Saya belajar bahwa saya tidak bisa mempertahankan ego saya yang mungkin sudah di atas untuk bisa rangkul dia. Saya selalu bilang ke Apri untuk bisa bertemu di tengah. Meski gap secara umur dan mental terlalu jauh, kami terus berusaha bertemu di tengah. Setiap evaluasi pertandingan, apakah menang atau kalah, apakah dia atau saya yang salah, kami selalu minta maaf bersama. Itu yang membuat akhirnya kemistri di lapangan terjadi. Relationship kami jadi benar-benar kokoh. Itu yang membantu kami meraih apa yang kami capai hari ini. Tidak terlepas dari pertolongan pelatih yang terus-menerus 24 jam betul menjaga kami.

Apakah Juara Olimpiade Tokyo memang digadang-gadang?Menjadi juara Olimpiade Tokyo memang tujuan kami. Kami merasa sangat spesial bisa juara. Jadi juara itu memang tidak mudah. Kami harus melewati banyak hal. Saya jujur sangat bangga dengan Apri karena di usianya yang muda seperti dia mau serius untuk mau ditekan terus. Mau terus dipencet. Tujuan kami mau mengejar menjadi yang terbaik. Menjadi juara nggak bisa main-main. Jadi, akhirnya itu yang membuat efeknya terasa di lapangan.

Kenapa dipasangkan dengan Apri
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Benny Mudesta Putra

Komentar

Komentar
()

Top