Saya Harus Menurunkan Ego, agar Nyambung dengan Apri
Jadi, perkataan-perkataan itu yang membuat saya pada akhirnya bertanya pada diri sendiri kepada Tuhan bahwa apakah saya lanjut atau tidak. Akhirnya saya memutuskan untuk ya sudah saya jalanin. Saya lagi jalanin ban (hukuman). Saya coba berpikir dan puji Tuhan. Tuhan mendatangkan orang-orang yang tepat pada saat yang tepat. Mulai dari Asian Games 2014, ganda putrid, diperhatikan lagi. Lalu datanglah Apriani tahun 2017. Itu membuat suatu motivasi tersendiri bagi saya untuk bisa berjalan, berlari lebih lagi, sampai pada akhirnya tahun 2021 ini.
Banyak pihak yang mengapresiasi keberhasilan ini. Apa yang dijanjikan pemerintah?
Kami mendengar pemerintah akan kasih a, b, c dan d. Jujur saja, kami berdua benar-benar mau berprestasi dulu. Setelah prestasi datang, semua bonus itu dari Tuhan. Kami sangat mengucap syukur dan berterima kasih kepada semua kalangan yang menghargai prestasi kami di Olimpiade ini. Jadi ini imbal balik bersamalah. Untuk Indonesia juga dan untuk kami juga. Sekarang kami berhasil dan ini juga menjadi kado untuk ulang tahun Hari Kemerdekaan ke-76 Indonesia.
Bagaimana menjaga kekompakan?
Kami selalu menggap kakak adik, saling memotivasi. Syukur kami mendapat hasil maksimal. Apri sempat saya ragukan. Saat dipasangkan tahun 2017 sempat ada keraguan. Ada gap secara mental. Saat itu saya bilang ke pelatih, saya akan coba berpasangan dengan Apriyani. Saya hanya coba itu.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Komentar
()Muat lainnya