Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sanksi Lagi! Amerika Serikat Akan Bekukan Bank Sentral Rusia Akibat Invasi yang Masih Terjadi di Ukraina

Foto : istimewa

Presiden AS Joe Biden

A   A   A   Pengaturan Font

Pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah kepemimpinan Joe Biden mengumumkan akan memberikan sanksi tambahan terhadap bank sentral Rusia. Ini dikarenakan Rusia yang terus menggencarkan invasi ke Ukraina.

Sanksi ini berdampak untuk bank tersebut, sehingga tidak bisa melakukan bisnis apa pun dengan warga Amerika. Aset bank tersebut yang berada di AS juga akan dibekukan.

Selain bank sentral Rusia, adapun langkah baru ini juga direncanakan akan menargetkan Dana Kekayaan Nasional Federasi Rusia dan Kementerian Keuangan Federasi Rusia. Ini terjadi setelah AS, UE, Inggris, dan Kanada sebelumnya telah mengumumkan bahwa mereka akan membatasi kemampuan Rusia untuk menggunakan cadangan bank sentralnya.

Negara-negara tersebut sepakat untuk menghapus bank-bank utama Rusia dari sistem pesan antar bank, Society for Worldwide Interbank Financial Telecommunication (SWIFT). Ini menjadi langkah luar biasa yang akan memisahkan negara tersebut dari sebagian besar sistem keuangan global.

Kesepakatan tersebut membuat bank-bank Rusia tidak bisa berkomunikasi secara aman dengan bank-bank di luar perbatasannya.

"Kami ingin melakukan tindakan ini sebelum pasar kami dibuka karena apa yang kami pelajari selama akhir pekan dari sekutu dan mitra kami adalah Bank Sentral Rusia berusaha untuk memindahkan aset dan akan ada banyak aset yang lari mulai hari ini. Senin pagi dari institusi di seluruh dunia," kata salah satu staff pejabat senior Joe Biden, dikutip dari CNBC Internasional, Selasa (1/3).

"Strategi kami secara sederhana adalah memastikan bahwa ekonomi Rusia mundur. Selama Presiden Putin memutuskan untuk melanjutkan invasinya ke Ukraina," lanjutnya.

Selain itu, AS juga akan menambahkan Kirill Dmitriev, sekutu lain Presiden Rusia Vladimir Putin, ke dalam daftar sanksi serta dana investasi langsung yang dipimpin Dmitriev.

Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mengungkapkan akan memberikan rentetan sanksi terbaru untuk Rusia. Ini lantaran Presiden Rusia Vladimir Putin yang mengakui kemerdekaan dua wilayah separatis pro-Rusia di Ukraina Timur yakni Donetsk dan Luhansk.

Adapun sanksi baru yang diberikan AS terhadap dua bank Rusia yakni bank pembangunan negara Vnesheconombank (VEB) dan Perusahaan Saham Gabungan Publik Promsvyazbank (PSB). Menurut Assocated Press, VEB sangat krusial bagi kemampuan Rusia mengumpulkan dana, sementara PSB merupakan sektor penting bagi pertahanan Rusia.

Biden menjelaskan, sanksi tahap pertama yakni melarang lembanga keungan AS memproses transaksi untuk VEB dan PSB. Ini mengakibatkan pemotongan pendanaan barat kepada Rusia, yang selama ini melibatkan dolar AS sebagai mata uang cadangan global.

Selain itu, sanksi juga diberikan ke utang negara Rusia. AS melarang bank-bank Amerika untuk memperdagangkan saham atau meminjamkan ke dana.

"Itu berarti kami telah memutuskan pemerintah Rusia dari pembiayaan Barat," kata Biden dalam pidatonya di Gedung Putih, dikutip Rabu (23/2).

"(Rusia) tidak bisa lagi mengumpulkan uang dari Barat dan tidak bisa memperdagangkan utang barunya di pasar kita atau pasar Eropa juga," lanjutnya.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top