Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis
Situs Sangiran

Sangiran, Situs Manusia Purba Kelas Dunia

Foto : jatengprov.go.id
A   A   A   Pengaturan Font

Sejak 1996, desa tersebut telah masuk dalam daerah cagar budaya Sangiran dan ditetapkan sebagai World Culture Heritage oleh UNESCO. Hal ini karena Desa Krikilan merupakan situs arkeologi di Pulau Jawa. Di sini banyak ditemukan fosil manusia purba dan juga hewan purba sehingga harus dilindungi dari kerusakan.

Menurut laporan UNESCO pada 1995, Sangiran diakui oleh para ilmuwan untuk menjadi salah satu situs yang paling penting di dunia untuk mempelajari fosil manusia. Situs ini disejajarkan bersama situs Zhoukoudian (Tiongkok), Willandra Lakes (Australia), Olduvai Gorge (Tanzania), dan Sterkfontein (Afrika Selatan), dan lebih baik dalam penemuan daripada yang lain.

Situs Sangiran menyimpan kekayaan fosil-fosil purbakala, mulai dari fosil manusia purba, binatang-binatang purba, hingga hasil kebudayaan manusia praaksara. Sejak dikelola menjadi desa wisata, Desa Wisata Sangain tidak hanya menawarkan situs purbakala namun juga wisata budaya, kuliner, dan kekayaan alam lainya.

Luas Situs Sangiran mencapai 56 kilometer persegi dengan lebar 7 kilometer dan panjang 8 kilometer. Lokasi ini terletak di Jawa Tengah, sekitar 15 kilometer sebelah utara Surakarta di lembah Sungai Bengawan Solo. Secara administratif, kawasan Sangiran terbagi antara 2 kabupaten yaitu Kabupaten Sragen di Kecamatan Gemolong, Kecamatan Kalijambe, dan Plupuh. Sedangkan di Kabupaten Karanganyar berada di Kecamatan Gondangrejo.

Fitur penting di situs purbakala Sangiran adanya kubah (dome) berupa gundukan perbukitan yang terbentuk selama jutaan tahun yang lalu. Akibat peristiwa tektonik tanah di kawasan itu mengalami kenaikan, lalu terkikis oleh air angin sehingga isi di dalamnya terekspos.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top