Sandiaga Uno Berkomitmen Bekali Santri dengan Ilmu Kekinian untuk Tingkatkan Daya Saing
Tak lupa, Menparekraf berharap para santri mampu menciptakan peluang di era digitalisasi. "Jika dari 5 juta santri, 10% saja menciptakan 10 konten per minggu maka akan lima juta konten yang memiliki nilai tambah ekonomi dan kaidah islami. Ini yang jarang. Saat ini konten di dunia maya tidak punya nilai islami yang rahmatan lil alamin dan memupuk semangat beraklakul karimah," ujar Menparekraf Sandiaga.
Sandiaga menambahkan, saat ini kita memasuki era digital era yang disebut revolusi industri 4.0 dan society 4.0. "Era digital telah menghasilkan konten-konten di linimasa dunia maya dan nyata kita. Konten di televisi radio dan digital saat ini lebih banyak yang non-islami. Oleh karena itu, SDI hadir bersama Super Mentor untuk menginspirasi para santri yang jumlahnya 5 juta untuk mulai melek digitalisasi karena ini keniscayaan sebagai sarana mengejar ketinggalan. Bagaimana santri ke depan bukan hanya mencari lapangan kerja namun dapat menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja. Peluang ini kita manfaatkan sebaik-baiknya. Ini yang ingin kita dorong," ujar Menparekraf.
Menparekraf menyebut, saat ini ada total 190 juta pengguna medsos. "Ini hal yang tidak bisa kita lawan, namun kita harus melakukan kegiatan yang bisa menangkap peluang, mampu memberikan dakwah yang lebih baik lagi," ujarnya.
5 Tantangan Digital
Sandiaga menekankan, ada lima tantangan digital yang saat ini kita hadapi bersama, yakni Cyber Security, High Competition, Human Resources Development, Availability of Internet Access dan Regulation. "Untuk ketahanan digitalisasi maka data harus dipastikan aman. Terkait akses internet, di Sidoarjo sudah bagus - namun masih banyak daerah lain yang akses internetnya kurang. Sedangkan untuk regulasi harus memastikan kemandirian digital kita," ujarnya.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Marcellus Widiarto
Komentar
()Muat lainnya