Logo

Follow Koran Jakarta di Sosmed

  • Facebook
  • Twitter X
  • TikTok
  • Instagram
  • YouTube
  • Threads

© Copyright 2024 Koran Jakarta.
All rights reserved.

Sabtu, 01 Des 2018, 00:00 WIB

Sampah Plastik Bukti Parahnya Pencemaran di Laut Indonesia

Foto: ISTIMEWA

Jakarta - Peneliti Pencemaran Laut pada Pusat Penelitian Oseanografi (P2O) Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Muhammad Reza Cordova, mengatakan setiap satu meter persegi (m2) pantai di Indonesia terdapat 1,71 buah sampah plastik. Sampah plastik ini menjadi salah satu indikasi yang menggambarkan parahnya pencemaran di laut Indonesia.

"Rataan sampah plastik yang ditemukan di seluruh pantai Indonesia setiap bulannya adalah 1,71 buah per m2, dengan berat rata-rata 46,55 gram per m2," kata Reza, di Jakarta, Jumat (30/11).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan, menurut dia, rataan sampah plastik yang tertinggi ditemukan di pantai Sulawesi, yakni mencapai 2,35 buah per m2. Selanjutnya diikuti dengan pantai Jawa yakni 2,11 buah sampah plastik per m2.

Sedangkan berdasarkan perhitungan kasar dan asumsi sederhana, Reza mengatakan sampah plastik yang masuk ke laut diprediksi mencapai 100.000 hingga 400.000 ton per tahun. Angka tersebut, menurut dia, tidak termasuk sampah plastik yang masuk dari luar perairan Indonesia. Semua hanya yang berasal dari Indonesia saja.

"Tetapi ini perlu kajian lebih lanjut, sedang kami lakukan, sehingga bisa mendapatkan data yang lebih detail dan tepat," katanya.

Reza mengatakan pihaknya masih melanjutkan penelitian terkait sampah plastik ini, termasuk menghitung mikroplastik yang mencemari laut Indonesia.

Sampah plastik ini menjadi salah satu indikasi yang menggambarkan parahnya pencemaran di laut Indonesia. Plastik yang termakan oleh biota laut akan mengganggu kesehatan, terutama saluran pencernaannya secara langsung. Biota laut yang menelan sampah tersebut, lanjutnya, jadi tidak bisa menyerap nutrisi secara baik. Apalagi jika jumlahnya mencapai hingga puluhan kilogram, tentu mengancam keberadaan biota laut.

Mengurangi konsumsi plastik sekali pakai, kata Reza, menjadi salah satu solusi persoalan sampah di pulau-pulau kecil di Indonesia.

"Solusi penanganan sampah plastik untuk pulau-pulau kecil di Indonesia seperti apa sebenarnya masih perlu dirumuskan. Tapi yang perlu ditekankan, kurangi konsumsi plastik sekali pakai," kata dia.

Kalau untuk pulau kecil, menurut dia, jumlah pencemaran sampah plastiknya kemungkinan kecil, karena konsumsinya juga akan lebih rendah dibandingkan dengan di pulau-pulau besar.

Namun demikian, beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengendalikan sampah di pulau-pulau kecil, antara lain mengutamakan 3R(reduce, reuse, recycle), kembali menggunakan bahan alam, membangun pusat "reception facility", mendaur ulang, dijadikan listrik atau bahan bakar alternatif. Ant/P-4

Redaktur: Khairil Huda

Penulis: Antara

Tag Terkait:

Bagikan:

Portrait mode Better experience in portrait mode.