Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sampah Mikroplastik Bertambah 

Foto : ANTARA/Irwansyah Putra

Ilustrasi - Tim Ekspedisi Sungai Nusantara (ESN) memperlihatkan air sungai yang terdapat mikroplastik dengan menggunakan mikroskop di kawasan Ujung Pancu, Aceh Besar, Aceh, Kamis (2/6/2022).

A   A   A   Pengaturan Font

JAKARTA - Peneliti Pusat Riset Oseanografi, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), M Reza Cordova, menyebut penambahan mikroplastik dari alat pelindung diri (APD) Covid-19 saat musim hujan. Pernyataan tersebut berdasarkan hasil riset di Teluk Jakarta.
"Mikroplastik yang terindikasi dari sampah APD dari muara sungai menuju teluk Jakarta semasa pandemi Covid-19 meningkat signifikan, terutama saat hujan tinggi," ujar Reza, dalam keterangannya, di Jakarta, Rabu (3/8). Reza mengatakan, penambahan mikroplastik paling tinggi ditemukan pada musim hujan rata-rata 9.02 partikel per 1.000 liter air sungai.
Sedangkan paling rendah ditemukan pada musim kemarau 8.01 partikel per 1.000 liter air sungai.
Dia menambahkan, secara proporsi terdapat peningkatan mikroplastik bentuk benang. Temuan tersebut terindikasi memiliki bentuk asal dan jenis komposisi kimia yang sama dengan masker medis.
"Sebelumnya hanya sekitar 3 persen sesaat setelah ditemukannya kasus Covid-19 pertama di Indonesia, hingga akhirnya proporsi mikroplastik tersebut meningkat 10 kali lipat pada Desember 2020," tambahnya.
Dia menerangkan, riset monitoring mikroplastik di muara sungai ini mencatat kelimpahannya yang lebih tinggi di wilayah pesisir timur Teluk Jakarta dibandingan pesisir bagian barat. Dari sembilan muara sungai yang diteliti di Kawasan Jabodetabek, mikroplastik ditemukan pada semua muara sungai yang diteliti. "Kelimpahan mikroplastik yang ditemukan ada di kisaran 4,29 hingga 23,49 partikel mikroplastik per 1.000 liter air sungai. Rata-ratanya 9.02 partikel per 1000 liter air sungai yang bergerak menuju perairan Teluk Jakarta," jelasnya.
Lebih lanjut, Reza menuturkan, tim riset terdiri dari BRIN, Universitas Terbuka, Universitas Sumatera Utara, IPB University dan University of Portsmouth, United Kingdom. Harapannya, temuan peningkatan konsentrasi mikroplastik di lingkungan mendorong perbaikan pengelolaan sampah sekali pakai.


Redaktur : Aloysius Widiyatmaka
Penulis : Muhamad Ma'rup

Komentar

Komentar
()

Top