Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sambut Pemilu, Romo Benny Ajak Masyarakat Menjadi Pemilih Cerdas

Foto : Istimewa

Benny mengajak agar semua elemen masyarakat tidak tinggal diam saat demokrasi dan nilai-nilai Pancasila ini dihancurkan di depan mata.

A   A   A   Pengaturan Font

Lima mitos yang dibuat terus menerus sehingga membuai dan menipu masyarakat kita adalah pertama, mitos pemimpin dan keluarganya adalah rendah hati, orang baik, merakyat, sederhana, dan relatable dengan masyarakat luas; kedua, mitos bahwa semua orang memiliki hak untuk dipilih, padahal tidak semua orang punya 'sendok emas' yang sama; ketiga, mitos sosok yang berumur muda mengerti anak-anak muda, padahal belum tentu benar, apalagi jika sosok tersebut berangkat dari kesempatan yang disodorkan, bukan hasil usaha sendiri; keempat, mitos pemimpin asyik, gaul, memakai jargon-jargon yang terkenal di kalangan anak muda, padahal tidak ada gagasan dan tidak ada kedalaman dalam gagasan dan ide terhadap pembangunan negara; dan kelima, mitos pemimpin netral, padahal ada kepentingan keluarga dan golongan jelas terjadi."

Oleh karena itu, Benny benar mengingatkan agar masyarakat menjadi cerdas dan kritis.

"Jangan mudah termakan isu serta gimmick yang tidak berdasar, tanpa ditelurusi dan diuji terlebih dahulu. Edukasi politik dan sejarah perjalanan bangsa ini, perbanyak informasi yang update dan relevan serta berdasar pada sumber yang terpercaya, serta uji rekam jejak, visi dan misi, serta program-program yang ditawarkan, baik partai politik, ataupun para calonnya," tuturnya.

Di akhir paparannya, Benny mengajak agar semua elemen masyarakat tidak tinggal diam saat demokrasi dan nilai-nilai Pancasila ini dihancurkan di depan mata.

"Buat autokritik, dan strategi perlawanan; tidak dengan kekerasan, perlawanan dengan budaya, informasi, dan kesadaran dengan nyata dan kritis bahwa ini jika dibiarkan, kita masuk perangkap perusak Pancasila, dan Pancasila tidak lagi menjadi ideologi bangsa kita. Ini masalah besarnya, yang harus menjadi perhatian semua orang," tutupnya.


Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Penulis : Selocahyo Basoeki Utomo S

Komentar

Komentar
()

Top