Sambut Pemilu, Romo Benny Ajak Masyarakat Menjadi Pemilih Cerdas
Benny mengajak agar semua elemen masyarakat tidak tinggal diam saat demokrasi dan nilai-nilai Pancasila ini dihancurkan di depan mata.
Sebutan-sebutan, atau istilah-istilah yang dipakai sebagai jargon untuk terlihat 'gaul' dan dekat dengan anak muda, menurut Benny, harus diawasi.
"Sebutan-sebutan atau istilah yang mengarah pada gaya hidup anak muda sekarang (gen Y dan Z), tanpa ada kedalaman, seperti 'gemoy', 'santuy', sebaiknya jangan langsung ditangkap tanpa dikritisi, benar gemoy, benar santai dan santun, serta sopan? Atau itu hanya sekedar jargon supaya menarik perhatian? Saya pikir, disitulah diuji, apakah masyarakat, apakah pemilih, adalah cerdas dan kritis," lanjutnya.
Dia pun menyoroti bantuan-bantuan sosial yang bisa menjadi kamuflase sebagai sarana 'penyandera' masyarakat.
"Politik bansos, itu dipakai untuk menyogok masyarakat, sehingga masyarakat disandera, merasa hutang budi, karena pembangunan infrastrukturnya, ada bantuan-bantuan sosial langsungnya, sehingga bisa masyarakat menyatakan, 'tanpa pemimpin ini, kita akan hancur dan mundur, maka itu harus memilih yang dia tunjuk sebagai penerusnya'," ujar Benny.
Pakar komunikasi politik ini juga mengutip fabrikasi mitos-mitos yang sekarang, menurutnya, sedang diperkuat.
Halaman Selanjutnya....
Redaktur : Selocahyo Basoeki Utomo S
Komentar
()Muat lainnya