Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Salah Langkah Urus Papua, Pendekatan Keadilan Sosial Bisa Jadi Solusi

Foto : The Conversation/Antara

Festival Danau Sentani Papua.

A   A   A   Pengaturan Font

Menurut data penelitian kami, sejak 2015 hingga akhir Juni 2023, dari seluruh tindak kekerasan di Papua, kekerasan yang pelakunya berasal dari masyarakat menempati peringkat kedua terbanyak (76 kasus) setelah kekerasan oleh kelompok bersenjata (241 kasus) dari total 378 kasus.

Hasil telaah kami juga mengonfirmasi bahwa ketidakadilan sosial menjadi salah satu penyebab utama masih terjadinya kekerasan di Papua. Ini mencakup persoalan pengakuan identitas, modernitas yang dipaksakan, dan SDM yang lemah.

Munculnya perasaan ketidakadilan yang dialami OAP telah berlangsung sejak Papua terintegrasi dengan Indonesia. Dalam trajektori politik Indonesia, ketidakadilan yang dialami OAP dalam pembangunan dapat dilihat misalnya dalam peristiwa murahnya harga sewa lahan penduduk asli bagi proyek besar, pengelolaan sumber daya alam yang merugikan masyarakat adat, perasaan terpinggirkan oleh kehadiran pendatang yang menguasai sektor ekonomi, pembangunan jalan Trans-Papua yang tidak mempertimbangkan konektivitas antarkampung, hingga masih terjadinya tindakan ekstra yudisial yang dilakukan oleh aparat di Papua.

Kelemahan RIPPP

Meningkatnya kekerasan selama satu dekade terakhir bersamaan dengan masifnya pembangunan di Papua menyisakan pertanyaan: Apakah pendekatan kesejahteraan dan modernisasi sudah tepat untuk mengatasi persoalan pembangunan sekaligus menciptakan keadilan sosial bagi OAP?

Baca Juga :
Pembangunan Papua

Kami menguji kembali asumsi modernisasi yang digadang-gadang akan membawa kesejahteraan dan perdamaian di Papua dengan menelaah dokumen RIPPP. Kami memberikan dua tawaran penjelasan atas fenomena yang terjadi menggunakan perspektif keadilan sosial.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : -
Penulis : -

Komentar

Komentar
()

Top