Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sahara Hijau, Surga yang Menghilang

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

"Namun belum bisa dipastikan penyebab lainnya. Apakah tanaman mati karena manusia menggunakannya saat bermigrasi, atau manusia bermigrasi karena tanaman mati?" lanjut laman tersebut.

Teori yang mendukung pertama menyatakan, orang-orang di Sahara hijau mungkin membiarkan kambing mereka merumput di wilayah yang menyebabkan tanaman mati. Ini juga akan menyebabkan erosi tanah lapisan atas Sahara, yang akan mencegah tanaman di masa depan tumbuh. Mereka juga bisa mulai menggunakan sumber daya Sahara hijau lebih cepat daripada yang bisa mengisi kembali dirinya sendiri selain iklim yang sudah berubah karena poros Bumi.

Ini akan menjelaskan bagaimana Sahara mengering lebih cepat setelah periode lembab Afrika terbaru dibandingkan dengan perubahan iklim sebelumnya sebelum manusia. Ahli iklim mengatakan bahwa tanpa dampak manusia, transisi dari Sahara hijau ke Sahara yang sekarang kering akan menjadi proses yang jauh lebih lambat.

Pertanyaannya kemudian mungkinkah Gurun Sahara kembali hijau di masa depan? Sahara kemungkinan telah melalui beberapa pola iklim lembab dan kering. Ini juga menunjukkan bahwa ketika poros Bumi miring lagi, Sahara bisa kembali menjadi hijau sekali lagi dengan peningkatan curah hujan.

Namun ketika iklim berubah dan Sahara akan kembali hijau faktor populasi manusia menjadi musuhnya, yang jumlahnya sangat jauh dibandingkan ketika Sahara hijau. Eksploitasi alam oleh umat manusia terus menghancurkan habitat alami di seluruh dunia, membuat daerah-daerah seperti Sahara tidak mungkin dapat kembali hijau seperti dulu. hay/I-1


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top