Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sahara Hijau, Surga yang Menghilang

Foto : Istimewa
A   A   A   Pengaturan Font

Pada saat Sahara hijau, rotasi Bumi memiliki kemiringan yang berbeda dari saat ini. Kemiringan ini mengubah paparan sinar matahari yang dapat menembus atmosfer. Perubahan ini menimbulkan pergeseran pola cuaca atmosfer termasuk musim hujan, yang akan berkontribusi pada kelembaban tinggi di Sahara hijau saat ini.

Fluktuasi kelembaban ini begitu signifikan dalam sejarah sehingga secara resmi dinamai periode lembab Afrika (African humid period). Selama masa tersebut lebih banyak energi dari Matahari yang mampu menembus atmosfer, pada gilirannya menyebabkan peningkatan curah hujan.

Selama 20.000 tahun atau lebih, poros bumi bergeser sehingga mengubah iklim secara keseluruhan di sebagian besar Bumi. Pergeseran sumbu ini memakan waktu sekitar 40.000 tahun. Para ahli berpendapat bahwa ketika poros Bumi bergeser beberapa ribu tahun yang lalu, itu menyebabkan perubahan iklim yang cukup besar sehingga Sahara hijau mengering.

"Temperatur yang lebih panas dan kelembaban yang lebih rendah akan secara signifikan berkontribusi pada penurunan terus-menerus banyak spesies tumbuhan dan hewan di wilayah tersebut sepanjang waktu itu," tulis laman Ancient Origins.

Faktor kedua adalah karena dampak manusia yang kemudian mengubah kemampuan alami lanskap ini untuk berkembang seiring waktu. Bukti migrasi manusia melintasi Sahara mengungkapkan bahwa ada korelasi antara pergerakan masyarakat dan penurunan kehidupan tumbuhan dari waktu ke waktu.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Ilham Sudrajat
Penulis : Haryo Brono

Komentar

Komentar
()

Top