Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Sabun Antibakteri dari Daun Jarak Pagar dan Minyak Goreng

Foto : Istimewa.
A   A   A   Pengaturan Font

YOGYAKARTA - Masyarakat Indonesia tidak asing dengan penyakit diare yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus. Bakteri yang juga paling sering menimbulkan diare adalah Escherichia coli. Komplikasi yang timbul dari infeksi kulit dan jaringan lunak karena Staphylococcus aureus merupakan masalah klinis yang utama.

Hal ini dikarenakan tingginya kejadian infeksi dan munculnya strain kuman resisten antibiotik secara luas. Oleh karenanya diperlukan sabun antibakteri untuk untuk mencegah penyakit yang disebabkan olehnya.

Antibakteri merupakan zat yang dapat menghambat dan membunuh pertumbuhan bakteri yang bertujuan mencegah terjadinya infeksi. Permasalahannya, badan pengawas obat dan makanan Food and Drug Administration (FDA) telah melarang peredaran sabun antibakteri.

Hal ini karena pada bahan sabun tertentu terdapat zat yang terbukti tidak aman dan tidak efektif untuk penggunaan jangka panjang. Bahan kimia yang paling sering digunakan yaitutriclosandantriclocarban. Salah satu cara menghindari efek samping yang ditimbulkan oleh triclocarban adalah penggunaan antibakteri dari bahan alam sebagai alternatif pengganti triclocarban.

Salah satunya adalah senyawa saponin yang dapat diperoleh dari alam dan mempunyai efek antibakteri. Salah satu tanaman yang berpotensi sebagai antibakteri adalah jarak pagar (Jatropha curcas Linn). Tanaman jarak pagar merupakan tanaman herbal yang memiliki aktivitas antibakteri karena mengandung flavonoid, saponin, dan tanin.
Halaman Selanjutnya....


Redaktur : Marcellus Widiarto
Penulis : Marcellus Widiarto

Komentar

Komentar
()

Top