Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Saatnya Elite Saling Memaafkan

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

Dengan demikian, pertemuan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Capres 02 Prabowo seharusnya tak perlu ditunda-tunda lagi. Hal itu bisa menafikan spirit egaliter yang diperlukan untuk menghayati hidup damai sebagai sesama yang bisa berdampak positif di kalangan masyarakat luas.

Sangat disayangkan, jika keduanya belum juga bisa bertemu dalam suasana Lebaran. Sebab dampak negatifnya bisa dirasakan. Alih-alih bisa menjadi teladan baik, justru karena keduanya belum juga bisa bertemu malah rentan tercela di mata masyarakat luas. Bagaimana tidak, jika bertemu saja harus ditunda-tunda, padahal sama-sama sesama pemimpin.

Seharusnya, dalam momentum Lebaran, perbedaan kepentingan politik bukan kendala untuk bertemu. Apalagi keduanya berada dalam jarak dekat, tidak seperti banyak rakyat yang harus susah payah mudik untuk bisa bertemu keluarga, kerabat, serta tetangga di kampung halaman.

Indonesia adalah kampung halaman keduanya. Maka, seharusnya tak ada lagi kendala untuk secepatnya bertemu dalam suasana Lebaran. Jika Jokowi dan Prabowo ternyata belum juga bisa bertemu dalam suasana Lebaran, kesannya seolah-olah tidak lagi dalam satu kampung halaman bernama Indonesia. Kesan ini mungkin terlalu hiperbolis, tapi polarisasi bangsa sangat megkhawatirkan akibat persaingan politik yang sangat panas.

Sungguh sulit dibayangkan rakyat tidak akan ketar-ketir, jika pertemuan Jokowi dan Prabowo terus tertunda-tunda. Sedangkan suasana Lebaran sudah berlalu. Sementara itu, urusan politik terkait pilpres jadi berlarut-larut dan diwarnai kemelut.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top