Nasional Mondial Ekonomi Megapolitan Olahraga Rona The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis

Saatnya Elite Saling Memaafkan

Foto : koran jakarta/ones
A   A   A   Pengaturan Font

OLEH ASMADJI AS MUCHTAR

Suasana Lebaran tahun ini agak berbeda dari tahun-tahun lalu karena politik pascapilpres masih panas gara-gara ada yang menggugat ke MK. Meski demikian, kesan terkuat yang muncul di tengah masyarakat bawah malah positif. Mereka saling memaafkan dalam keceriaan sebagaimana lazimnya suasana berlebaran.

Kalau ada kesan negatif tampaknya hanya sebatas di kalangan elite politik terutama yang sering muncul di televisi dalam perdebatan sengit yang telanjur terpolarisasi antara kubu 01 dan 02. Hal ini membuktikan bahwa elite politik ternyata tidak bisa menjadi teladan dalam hidup berbangsa dan bernegara. Mereka tiap debat di TV selalu emosional, sehingga banyak kata kasar terlontar dengan ekspresi garang.

Selain itu, polarisasi akibat berbeda pilihan politik masih juga panas di media sosial. Sejumlah warganet masih gemar saling cela, hina, sehingga justru muncul kesan sama-sama tercela dan terhina. Karena itu, suasana damai saling memaafkan di kalangan masyarakat bawah yang sama-sama berlebaran harus menjadi spirit baru bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.

Pada titik ini, masyarakat bawah justru layak dijadikan teladan bagi kalangan elite politik dalam berbangsa dan bernegara. Itulah ironisme elite politik, tapi jika yang ironis tersebut bisa disadari, maka kehidupan berbangsa dan bernegara akan menjadi baik-baik saja, kembali damai dan bersatu, meskipun ada perbedaan pilihan politik.
Halaman Selanjutnya....

Komentar

Komentar
()

Top