Kawal Pemilu Nasional Mondial Polkam Ekonomi Daerah Megapolitan Olahraga Otomotif Rona Telko Properti The Alun-Alun Kupas Splash Wisata Perspektif Wawancara Edisi Weekend Foto Video Infografis Liputan Khusus

Rusia Makin Bergelimang Harta! Negara Ini Tetap Berani Impor Minyak Moskow Meski Ditekan Barat

Foto : AFP/Getty Images

Demonstran dan aktivis mendukung Ukraina di dekat markas besar Uni Eropa di Brussels.

A   A   A   Pengaturan Font

Menteri Keuangan India Nirmala Sitharaman mengungkapkan bahwa mengimpor minyak dari Rusia merupakan bagian dari strategi manajemen inflasi pemerintahnya. Menurutnya, negara-negara lain juga melakukan hal serupa.

Sejauh ini, India belum mengecam invasi Rusia ke Ukraina meski mendapatkan tekanan dari Barat. Di satu sisi, India tetap menyerukan solusi diplomatik untuk mengatasi krisis dan penghentian kekerasan.

Rusia selama beberapa dekade telah menjadi pemasok peralatan militer terbesar bagi India. Selain itu, impor minyak mentah India dari Rusia telah melonjak antara 12 persen hingga 13 persen dari semua sumber sejak Februari.

Sitharaman mengatakan, jumlah tersebut meningkat drastis dibandingkan sebelum Februari. Kala itu, impor minyak Rusia hanya 2 persen dari semua sumber.

India adalah konsumen dan importir minyak mentah terbesar ketiga di dunia.

Sitharaman mengatakan Perdana Menteri Narendra Modi pantas mendapatkan pujian karena dinilai berhasil menyeimbangkan perdagangan dan hubungan lainnya dengan berbagai negara.

"Saya memberikan penghargaan kepada kenegarawanan perdana menteri (Modi) untuk memastikan secara global bahwa kami menjaga hubungan dengan semua negara tetapi tetap berhasil mendapatkan bahan bakar Rusia, seperti yang dilakukan Jepang saat ini, juga beberapa negara lain," kata Sitharaman di New Delhi, dikutip dari Reuters, Jumat (9/9).

Para menteri India telah berulang kali mengatakan bahwa negara itu perlu terus membeli bahan energi dari Rusia untuk menjaga inflasi tetap terkendali.

Sitharaman mengatakan manajemen inflasi India adalah "pelaksanaan dari begitu banyak kegiatan, yang sebagian besar berada di luar (bidang) kebijakan moneter".

Harga ritel di India pada Juli 2022 naik 6,71 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Meskipun tingkat inflasi tahunan India kini telah turun selama tiga bulan, namun angkanya telah melampaui batas toleransi bank sentral sebesar 2 hingga 6 persen selama tujuh bulan berturut-turut.


Editor : Fiter Bagus
Penulis : Rivaldi Dani Rahmadi

Komentar

Komentar
()

Top